Tradisi membuat nasi samin bagi pedagang Arab ini lalu ditiru masyarakat Besemah. Inilah sebabnya Bastari sepakat dengan istilah saat itu terjadi akulturasi budaya antara masyarakat Besemah dengan pendatang di bidang kuliner.
Budayawan Besemah yang kini tinggal di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Asmadi mengatakan, nasi samin bukan jenis kuliner asli masyarakat Besemah. “Itu datangan.
Dipopulerkan pedagang Arab di Palembang lalu masuk ke Besemah,”kata Mady Lani-nama pena Asmadi- ketika dihubungi Pagaralam Pos secara terpisah.
Itulah sebabnya Mady menyebutkan, nasi samin tak bisa dinamakan sebagai tradisi Besemah. Menurut dia, yang bisa disebut sebagai tradisi, bila sumbernya dari daerah sendiri.
BACA JUGA:'Ngulangi Rasan dan Nueghi Rasan', Tradisi Melamar Suku Besemah Yang Tetap Bertahan
Toh Mady mengakui, bila saat ini nasi samin sudah menjadi bagian dari tradisi di dalam kehidupan masyarakat Besemah.
Disebut Nasi Minyak
Sementara dikutip dari laman wikipedia, nasi samin juga disebut dengan Nasi minyak. Ini adalah masakan khas Sumatera Selatan berupa olahan nasi yang dimasak dengan minyak samin dan rempah-rempah khas Nusantara dan Timur-Tengah.
Sekilas nasi minyak terlihat seperti nasi kebuli, hal ini dikarenakan nasi minyak memang mendapat pengaruh dari Timur-Tengah tempat nasi kebuli itu berasal.
Nasi minyak biasanya disajikan bersama pelbagai pelengkap, seperti daging malbi, sate pentol, ayam goreng, acar ketimun, kismis dan sambal nanas.
BACA JUGA: Kearifan Lokal Masyarakat Besemah Ghumah 'Baghi' yang Tahan Gempa
Nasi minyak memiliki cita rasa gurih khas rempah timur tengah dengan aroma bumbu yang kuat. Nasi minyak biasanya disajikan pada acara-acara tertentu saja, seperti pesta perkawinan, syukuran, Idulfitri, Iduladha, dan sebagai sajian istimewa di bulan Ramadan.
Nasi minyak banyak ditemukan di seluruh Provinsi Sumatera Selatan dan juga di Provinsi Jambi.
Sajian Nasi minyak merupakan kuliner hasil asimilasi antara budaya lokal Melayu Palembang dan pendatang Arab yang banyak menetap di kawasan Pasar Kuto, Kota Palembang.
Nasi minyak adalah adaptasi dari nasi kebuli terhadap selera lidah orang Indonesia.