'Ngulangi Rasan dan Nueghi Rasan', Tradisi Melamar Suku Besemah Yang Tetap Bertahan

Minggu 21-05-2023,20:32 WIB
Reporter : pidi
Editor : Bodok

BACA JUGA:5 Suku di Provinsi Sumatera Selatan, Satu Diantaranya Miliki Hubungan Erat Dengan Suku Batak

Pada saat ini, kerabat dekat orangtua gadis akan pantauan. “Mengajak makan rombongan utusan bujang ke rumah mereka sebagai bentuk perkenalan pertama (mantau kule),”tulis hasil penelitian yang dihimpun dengan metode wawancara ini.

Apakah prosesnya sampai di situ? Ternyata belum. Usai ngulangi rasan, masih ada proses atau tahap selanjutnya yakni disebut dengan nueghi rasan.

Dalam proses ini, masih dijelaskan dalam ‘BAB III Upacara Perkawinan Dalam Masyarakat Besemah’, pihak keluarga bujang akan mengutus jurai tue atau wakilnya untuk beghawas.

Dalam beghawas ini, utusan ini membawa kampek lemang  berisi 25 batang. Tapi, beda dengan saat ngulangi rasan, saat nueghi rasan, utusan tidak lagi bermalam di rumah kerabat dekat gadis melainkan di rumah tua gadis. 

BACA JUGA:Masuk Daftar 5 Suku di Provinsi Sumatera Selatan, Suku Palembang Miliki Keturunan Raja Jawa

Saat beghawas, para tetua dusun seperti malim dan rebiyah sudah berkumpul. Utusan pihak bujang akan menanyakan beberapa hal seperti kedudukan pernikahan apakah akan ‘tuna’, belaki, ambik anak, semendean dan sejenisnya.

Dalam kesempatan ini juga ditanyakan tentang jumlah permintaan pihak hadis, menanyakan hari melaghikah, hari persedekahan sebagainya.

Setelah perasanan dirasa sudah mencapai mufakat, utusan pihak bujang diperkenankan pulang keesokan harinya.

Lamaran ala Besemah

Anggota Lembaga Adat Besemah, Satarudin Tjik Olah menuturkan, nampukah kule atau ngulangi rasan merupakan cara jeme besemah ketika melaksanakan lamaran.

BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Masyarakat Prabumulih, Ada Ritualnya Loh!

“Tradisi nampunkah kule ini, sudah ada sejak dulu,”ucapnya, ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Satar, nampunkah kule dilaksanakan dengan cara pengiriman utusan dari pihak laki-laki. Utusan ini ditunjuk untuk menyampaikan pesan lamaran kepada pihak perempuan.

“Utusan dari pihak laki-laki itu jumlahnya dua orang,”bebernya. “Kalau dulu, utusan ini membawa kampek. Isinya di antaranya lemang 10 ruas dan ibatan nasi,”katanya pula.

Ketika sampai di rumah pihak perempuan, utusan dari pihak laki-laki ini lalu menyampaikan maksud dan tujuannya. Yakni bermaksud untuk menyampaikan lamaran.

Kategori :