Tapi arabika bukanlah jenis kopi baru di Pagar Alam meskipun saat ini menjadi minoritas.
Kata peneliti sejarah Besemah, Aryo Arung Binang, kopi pertama yang ditanam di Pagar Alam oleh Belanda adalah Arabika.
BACA JUGA:Kopi Pagaralam Tembus ke Pasar Internasional, Ini Alasanya!
Angka tahun di kalander menunjukkan angka 1900-an atau abad ke-18 ketika itu.
“Seingat saya, kopi pertama dari Malabar jenis Arabika. Dibawa VOC,” kata Aryo, dihubungi Pagaralampos.com kemarin. VOC merupakan perusahaan dagang yang didirikan Belanda.
“Kalau dulu, mutigh (memetik buah) kopi memakai tangga. Baca saja ensiklopedia Van Nederlands Indie,” tambahnya.
Lebih lanjut Aryo mengatakan, Belanda memilih Dusun Tanjung Keling sebagai lokasi pertama perkebunan Arabika.
BACA JUGA:Mengejutkan! Ini Asal-Usul Suku Besemah Pagaralam
Di sini pula Belanda membuat perkebunan teh berikut dengan pabriknya.
Mengapa arabika? Aryo mengatakan, sejatinya Belanda lebih dulu menanam arabika di pulau Jawa.
“Tapi gagal karena bencana banjir dan gempa,” tuturnya.
Maka, Aryo melanjutkan, Belanda menanam Arabika di Sumatera termasuk di Pagar Alam. “Sebagai uji coba,” katanya.
BACA JUGA:Lestarikan Bahasa Besemah Dalam Kehidupan
Aryo belum memiliki data mengenai hasil dari perkebunan arabika yang ditanam Belanda ketika itu.
Tapi yang jelas ia bilang, hasil perkebunan arabika di Pagaralam dibawa ekspor ke luar negeri untuk memenuhi pasar rempah di Eropa.