Mengungkap Sejarah Museum Tsunami Aceh: Monumen Peringatan Tragedi 26 Desember 2004!
Mengungkap Sejarah Museum Tsunami Aceh: Monumen Peringatan Tragedi 26 Desember 2004!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Museum Tsunami Aceh merupakan salah satu bangunan ikonik di Kota Banda Aceh yang didirikan untuk mengenang bencana dahsyat tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004.
Musibah tersebut menelan ratusan ribu korban jiwa dan meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Aceh serta dunia.
Kehadiran museum ini bukan hanya sebagai tempat mengenang para korban, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan simbol kekuatan masyarakat Aceh untuk bangkit dari tragedi.
Latar Belakang Berdirinya Museum
BACA JUGA:Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!
Gagasan pembangunan Museum Tsunami muncul beberapa tahun setelah bencana melanda.
Pemerintah Indonesia bersama dengan arsitek kenamaan asal Bandung, Ridwan Kamil, merancang museum ini sebagai simbol solidaritas dan pengingat agar generasi mendatang tidak lupa akan peristiwa besar tersebut.
Pembangunan museum dimulai pada tahun 2007 dan selesai pada 2008, kemudian diresmikan pada tahun 2009.
Tujuan utama pendirian museum ini adalah untuk mengenang para korban, menyimpan dokumentasi bencana, serta memberikan edukasi tentang mitigasi bencana kepada masyarakat.
BACA JUGA:Sejarah Museum Islam Ternate: Jejak Kejayaan Kesultanan dan Warisan Peradaban Islam di Maluku Utara!
Museum ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan darurat jika suatu saat terjadi tsunami kembali, karena desain bangunannya yang mampu menampung banyak orang.
Arsitektur dan Filosofi Bangunan
Museum Tsunami Aceh memiliki desain arsitektur yang unik dan penuh makna.
Dari luar, bentuk bangunannya menyerupai gelombang raksasa, melambangkan kekuatan tsunami. Dindingnya dihiasi ukiran motif tradisional Aceh yang mencerminkan budaya dan keindahan seni lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
