Mengungkap Sejarah Museum Tsunami Aceh: Monumen Peringatan Tragedi 26 Desember 2004!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Loka Budaya: Penjaga Warisan Budaya Papua!

Saat pengunjung memasuki museum, mereka akan melewati lorong sempit yang dikenal sebagai Lorong Tsunami.

Dinding lorong ini dipenuhi aliran air dan suara gemuruh yang menghadirkan suasana mencekam seperti saat tsunami terjadi.

Ruangan ini diciptakan agar pengunjung dapat merasakan ketegangan dan ketakutan yang dirasakan masyarakat ketika bencana melanda.

Di tengah bangunan, terdapat Ruang Kenangan yang menampilkan nama-nama korban tsunami pada dinding melingkar.

BACA JUGA:Sejarah Monumen Pancasila Sakti: Mengenang Perjuangan dan Tragedi G30S/PKI!

Di bagian atas terdapat tulisan “Allah” yang menjadi simbol bahwa hanya kepada Tuhan manusia berserah diri.  Suasana ruangan ini begitu hening dan penuh haru, mengajak pengunjung untuk merenung dan berdoa.

Isi dan Koleksi Museum

Museum Tsunami menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan tragedi 2004. Di dalamnya terdapat foto-foto dokumentasi, video rekaman, benda-benda milik korban, hingga miniatur tsunami.

Terdapat pula peta interaktif yang menunjukkan jalur gelombang tsunami serta kerusakan yang terjadi di berbagai wilayah Aceh.

BACA JUGA:Sejarah Museum Multatuli: Jejak Perlawanan Multatuli terhadap Penindasan Kolonial di Lebak!

Pengunjung juga dapat melihat Ruang Edukasi Mitigasi Bencana, yang memberikan informasi tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa atau tsunami.

Museum ini tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga mengedukasi agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana alam di masa depan.

Makna dan Peran bagi Masyarakat

Bagi masyarakat Aceh, Museum Tsunami bukan sekadar bangunan wisata. Museum ini adalah simbol duka, kekuatan, dan kebersamaan.

Sumber: