Pemkot PGA

Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!

Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!

Sejarah Museum Kayuh Baimbai: Jejak Budaya Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Museum Kayuh Baimbai merupakan salah satu museum yang menjadi simbol penting pelestarian budaya dan sejarah masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.

Nama “Kayuh Baimbai” memiliki arti “mengayuh bersama” dalam bahasa Banjar, yang menggambarkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kekuatan persatuan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Martapura.

Museum ini tidak hanya menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi ruang edukasi untuk mengenalkan nilai-nilai budaya sungai yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Museum ini terletak di Kota Banjarmasin, kota yang dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai”.

BACA JUGA:Sejarah Museum Islam Ternate: Jejak Kejayaan Kesultanan dan Warisan Peradaban Islam di Maluku Utara!

Sebelum berdiri sebagai museum, lokasi ini merupakan kawasan budaya yang sering digunakan untuk kegiatan kesenian tradisional dan pertemuan para tokoh masyarakat.

Melihat pentingnya upaya pelestarian sejarah sungai dan kehidupan masyarakat Banjar, pemerintah daerah bersama komunitas budaya kemudian menggagas pendirian museum yang mengangkat tema kehidupan masyarakat bantaran sungai.

Pembangunan Museum Kayuh Baimbai dimulai sebagai bentuk kepedulian terhadap hilangnya tradisi lokal akibat modernisasi.

Banyak rumah lanting, perahu tradisional, dan alat-alat kehidupan sungai yang mulai jarang digunakan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Loka Budaya: Penjaga Warisan Budaya Papua!

Oleh karena itu, museum ini hadir sebagai tempat untuk menyimpan, merawat, dan memperkenalkan kembali benda-benda tradisional, seperti jukung, alat tangkap ikan, alat rumah tangga kayu, hingga pakaian adat masyarakat Banjar.

Secara resmi, museum ini dibuka untuk umum pada awal tahun 2010-an. Kehadirannya menjadi pelengkap dari destinasi wisata budaya di Banjarmasin.

Pengunjung museum dapat melihat replika rumah lanting khas masyarakat sungai, perahu tradisional yang dulu digunakan untuk berdagang di pasar terapung, serta dokumentasi foto kehidupan masyarakat Banjar tempo dulu.

Museum ini juga menampilkan informasi tentang sejarah jalur perdagangan yang berkembang di sungai-sungai Kalimantan sejak masa kerajaan Banjar hingga era kolonial.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait