Kontak Skin to Skin: Kunci Sukses Awal Menyusui dan Ikatan Ibu dan Bayi

PAGARALAMPOS.COM - Kontak skin-to-skin atau kontak kulit antara ibu dan bayi segera setelah persalinan kini semakin dikenal sebagai langkah penting dalam keberhasilan menyusui.

Banyak penelitian dan praktik kesehatan modern menegaskan bahwa menempelkan bayi langsung pada dada ibu dalam beberapa menit pertama kehidupan memberikan manfaat besar, baik bagi bayi maupun ibu itu sendiri.

Meski terlihat sederhana, metode ini terbukti mampu memengaruhi kondisi fisiologis, emosional, dan proses menyusui secara signifikan. Kontak skin-to-skin biasanya dilakukan segera setelah bayi lahir, ketika tubuh bayi masih hangat dan refleks alami menyusu masih sangat aktif.

Pada momen inilah, bayi diletakkan di atas dada ibu tanpa terhalang pakaian, kemudian ditutup dengan selimut untuk menjaga kehangatan. Proses ini idealnya berlangsung minimal satu jam atau hingga bayi sendiri menunjukkan tanda-tanda siap menyusu.

BACA JUGA:Manfaat Alpukat untuk Bayi Sehat dan Cara Menyajikannya dengan Benar!

1. Membantu Bayi Lebih Mudah Menyusu

Saat kontak kulit terjadi, bayi secara alami mencari puting ibu melalui serangkaian gerakan refleks bawaan disebut sebagai breast crawl. Refleks ini akan mempercepat proses pelekatan (latching) yang benar pada puting, sehingga mempermudah proses menyusui sejak awal.

Bayi yang mendapat skin-to-skin biasanya memiliki kemampuan menyusu yang lebih baik dan risiko masalah pelekatan lebih rendah.

2. Menstabilkan Suhu Tubuh, Detak Jantung, dan Pernapasan

Kontak skin-to-skin menjadi “inkubator alami” bagi bayi. Dada ibu dapat menyesuaikan suhu dengan kebutuhan bayi: menghangat ketika bayi kedinginan atau menurun ketika bayi kepanasan.

Selain itu, kontak ini membantu menstabilkan detak jantung, kadar oksigen, serta ritme pernapasan bayi membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah stres.

BACA JUGA:Dari Nutrisi hingga Penyajian: Manfaat Alpukat untuk Tumbuh Kembang Bayi!

3. Meningkatkan Produksi ASI

Ketika bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon oksitosin dan prolaktin, dua hormon penting yang mendukung pengeluaran dan produksi ASI.

Sumber: