Menelusuri Sejarah Candi Kethek: Jejak Purba di Lereng Gunung Lawu!
Menelusuri Sejarah Candi Kethek: Jejak Purba di Lereng Gunung Lawu!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Kethek merupakan salah satu peninggalan sejarah yang unik dan menarik di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Letaknya berada di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di kawasan Dukuh Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi. Candi ini berdiri tidak jauh dari kompleks Candi Ceto yang lebih terkenal.
Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, Candi Kethek menyimpan kisah sejarah dan nilai budaya yang penting dalam perjalanan peradaban Jawa Kuno.
Asal Usul Nama “Candi Kethek”
BACA JUGA:Mengetahui Sejarah Menarik Gunung Dempo, Sumatera Selatan!
Nama Kethek berasal dari bahasa Jawa yang berarti “monyet”. Julukan ini diberikan oleh masyarakat sekitar karena di area tersebut dulunya banyak dihuni oleh kawanan monyet yang sering berkeliaran di sekitar candi.
Selain itu, beberapa arkeolog juga berpendapat bahwa nama tersebut bisa menjadi simbol kesederhanaan dan keterikatan manusia dengan alam pada masa lampau.
Penemuan dan Penelitian Candi
Candi Kethek pertama kali ditemukan pada tahun 2005 ketika dilakukan penelitian arkeologis di kawasan Candi Ceto dan sekitarnya.
BACA JUGA:Sejarah Suku Paser: Asal Usul, Budaya, dan Perkembangannya di Kalimantan Timur!
Setelah dilakukan penggalian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, ditemukan susunan batu berundak yang menyerupai bangunan punden berundak — bentuk arsitektur yang umum ditemukan pada masa pra-Hindu di Nusantara.
Dari hasil penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa Candi Kethek kemungkinan dibangun pada sekitar abad ke-15 Masehi, pada masa akhir kerajaan Majapahit.
Hal ini terlihat dari gaya arsitektur dan bahan batu andesit yang digunakan, serta letaknya yang mengikuti pola kepercayaan masyarakat Jawa pada masa peralihan dari masa Hindu-Buddha ke era kejawen.
Struktur dan Arsitektur Candi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
