Pemkot PGA

Tren Diet 2025: Plant-Based High Protein Makin Populer, Sehatkan Tubuh Tanpa Daging

Tren Diet 2025: Plant-Based High Protein Makin Populer, Sehatkan Tubuh Tanpa Daging

tren diet 2025-net-kolase

PAGARALAMPOS.COM- Dunia kesehatan dan gaya hidup kembali diramaikan oleh tren diet terbaru yang mulai banyak diadopsi masyarakat urban: diet 'Plant-Based High Protein'.

Diet ini menekankan pada konsumsi makanan nabati (plant-based) namun tetap mengutamakan asupan tinggi protein sebuah pendekatan yang dianggap lebih seimbang dibanding pola vegan konvensional.

Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan berkelanjutan, rendah jejak karbon, dan ramah lingkungan, banyak orang mulai beralih dari diet berbasis hewani ke diet nabati. Namun, kekhawatiran akan kurangnya asupan protein membuat sebagian besar ragu. Di sinilah plant-based high protein diet hadir sebagai solusi.

BACA JUGA:Cara Membuat Es Kopyor Sehat Tanpa Santan, Segar dan Aman untuk Diet!

Apa Itu Diet Plant-Based High Protein?

Berbeda dengan pola makan vegan yang sepenuhnya menghindari produk hewani, diet plant-based high protein lebih fleksibel. Fokus utamanya adalah:

  1. Mengganti sumber protein hewani dengan protein nabati tinggi, seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, lentil, edamame, biji chia, dan quinoa.
  2. Mengurangi konsumsi daging merah, susu, dan telur, tapi tidak harus menghilangkannya sepenuhnya.
  3. Memaksimalkan serat, vitamin, dan mineral dari buah, sayur, dan biji-bijian.
  4. Memastikan asupan protein harian tetap optimal, yaitu sekitar 1,2–2 gram/kg berat badan, terutama bagi yang aktif secara fisik.

Mengapa Tren Ini Muncul di 2025?

Kesadaran Lingkungan

Produksi daging menyumbang emisi karbon tinggi. Diet plant-based dianggap lebih ramah lingkungan.

Lonjakan Penyakit Kronis

Penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas meningkat. Diet nabati tinggi protein terbukti membantu mengendalikan berat badan dan kolesterol.

Ketersediaan Produk Alternatif

Kini makin banyak produk pengganti daging (plant-based meat) dan susu nabati berkualitas tinggi yang tinggi protein dan mudah diakses.

Didukung Influencer dan Tokoh Kesehatan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: