Menelusuri Warisan Suku Tidore: Penjaga Tradisi dan Kemegahan Kesultanan di Timur Indonesia

PAGARALAMPOS.COM  - Suku Tidore merupakan kelompok etnis yang mendiami wilayah kepulauan di timur Indonesia, tepatnya di Provinsi Maluku Utara.

Mereka dikenal sebagai pewaris sejarah panjang kerajaan maritim yang berpengaruh, dengan warisan budaya yang tetap hidup hingga kini.

Berasal dari Pulau Tidore, identitas etnis ini sangat erat dengan eksistensi Kesultanan Tidore—salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara yang memainkan peran penting dalam peradaban kawasan timur Indonesia.

Sejarah awal masyarakat Tidore mengacu pada migrasi leluhur mereka yang datang dari wilayah Halmahera dan menetap di pulau subur tersebut.

Dalam perkembangan sejarahnya, Tidore termasuk dalam empat kerajaan besar Maluku bersama Ternate, Bacan, dan Jailolo, yang dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah sejak abad ke-16.

Kesultanan Tidore didirikan pada abad ke-15 dan mencapai masa kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Nuku.

BACA JUGA:Sejarah Dam Candi Limo: Warisan Irigasi Kuno yang Menyimpan Nilai Sejarah!

BACA JUGA:Memahami Sejarah Candi Pari: Jejak Peradaban Majapahit di Sidoarjo!

Sultan ini dikenal sebagai tokoh karismatik yang memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan sempat menjalin aliansi dengan Inggris untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya.

Struktur Sosial dan Kebudayaan

Kehidupan sosial masyarakat Tidore menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap leluhur.

Sistem kekerabatan mereka menganut garis keturunan dari pihak ayah (patrilineal).

Bahasa Tidore termasuk dalam rumpun Austronesia dan digunakan tidak hanya di Pulau Tidore, tetapi juga di beberapa pesisir Halmahera.

Bahasa ini menjadi perekat identitas yang membedakan mereka dari etnis lain di wilayah sekitarnya.

Sumber: