Memahami Sejarah Candi Pari: Jejak Peradaban Majapahit di Sidoarjo!
Memahami Sejarah Candi Pari: Jejak Peradaban Majapahit di Sidoarjo!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di tengah pesatnya perkembangan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tersembunyi sebuah peninggalan sejarah yang membisikkan kisah masa lalu yang megah: Candi Pari.
Bangunan ini bukan hanya tumpukan bata merah biasa, melainkan saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit yang pernah menguasai Nusantara.
Letak dan Keunikan Arsitektur
Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, sekitar 2 kilometer dari pusat semburan lumpur Lapindo. Candi ini berdiri megah dengan tinggi sekitar 13,8 meter, lebar 13,5 meter, dan panjang 13,4 meter.
BACA JUGA:Sejarah Suku Rambang: Jejak Budaya dan Identitas yang Mengakar!
Dibangun dari bahan utama batu bata merah, arsitekturnya mencerminkan ciri khas bangunan era Majapahit yang mengutamakan kesederhanaan namun sarat makna simbolik.
Yang menarik, bentuk Candi Pari terlihat lebih kokoh dan gemuk dibandingkan candi-candi lainnya di Jawa Timur. Tubuh candi berdiri di atas kaki persegi dengan atap yang berbentuk trapesium berundak.
Tidak banyak ornamen ukiran rumit ditemukan di permukaan candi ini, namun justru kesederhanaan itulah yang memberikan kekuatan artistik tersendiri.
Prasasti Candi Pari: Penanda Sejarah
Salah satu bukti sejarah paling penting yang menguatkan usia dan asal-usul Candi Pari adalah Prasasti Candi Pari yang terukir pada bagian atas pintu masuk.
Prasasti ini berangka tahun 1293 Saka atau 1371 Masehi, yang secara langsung merujuk pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, salah satu raja paling terkenal dalam sejarah Majapahit.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Puncak Gunung Pesagi: Jejak Sakral di Atap Tertinggi Lampung Barat
Dalam aksara Jawa Kuno, prasasti itu menyebutkan bahwa pembangunan candi ini bertujuan sebagai tempat pemujaan dan kemungkinan sebagai penanda penting dalam sistem irigasi atau wilayah agraria yang strategis di masa itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
