Tanamkan Sifat Sabar dan Tidak Sombong! Bagaimana Suku Samin Terbebas dari Penjajahan? Ini Ulasannya
Indonesia kaya akan berbagai kepercayaan dan aliran yang tumbuh dalam masyarakatnya-net-
PAGARALAMPOS.COM – Indonesia kaya akan berbagai kepercayaan dan aliran yang tumbuh dalam masyarakatnya. Salah satu yang cukup unik dan menarik adalah ajaran Samin, yang juga dikenal dengan nama sedulur sikep.
Ajaran ini mengusung semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda dengan metode non-kekerasan.
Selain itu, ajaran Samin menolak kapitalisme serta peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial, seperti kewajiban membayar pajak, bersekolah, berdagang, dan penggunaan peci.
Ada lima pokok ajaran Samin yang menjadi pedoman bagi pengikutnya:
1. Agama sebagai Pegangan Hidup: Ajaran Samin memandang agama sebagai senjata dan tidak membedakan antara satu agama dengan yang lain; yang terpenting adalah perilaku dan tabiat seseorang.
2. Menghargai Sesama: Meliputi prinsip untuk tidak mengganggu orang lain, menghindari pertengkaran, iri hati, dan mengambil hak milik orang lain. Sifat sabar dan rendah hati sangat ditekankan.
3. Pemahaman tentang Kehidupan: Manusia harus menyadari bahwa kehidupan ini terikat dengan roh dan itu bersifat abadi.
4. Berbicara dengan Bijak: Ketika berbicara, seseorang diharapkan bisa menjaga ucapan, bersikap jujur, dan saling menghormati.
Ajaran Samin didirikan oleh Samin Surosentiko, yang lahir pada tahun 1859 di desa Klopo Duwur, Blora. Ia mulai menyebarkan ajarannya pada tahun 1890 di daerah Blora dan sekitarnya.
Hingga kini, ajaran Samin masih dipeluk oleh sebagian masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang lebih suka disebut sebagai wong sikep.
Ajaran Samin merupakan salah satu contoh gerakan sosial yang muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan dan penindasan yang dialami rakyat Indonesia di bawah kolonialisme Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
