Sejarah Desa Adat Ratenggaro: Memiliki Rumah Adat yang Ikonik, dan Sejarah Perang Suku Hingga Kuda Sandalwoo!
Sejarah Desa Adat Ratenggaro: Memiliki Rumah Adat yang Ikonik, dan Sejarah Perang Suku Hingga Kuda Sandalwoo!-foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Desa norma Ratenggaro artinya sebuah Desa unik yang ada pada Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Waktu ke sana, engkau akan mencicipi sensasi mengunjungi zaman megalithikum! Bagaimana tidak, karena di sana terdapat ratusan kuburan kuno dengan sejarah kelam yang masih dijaga keasliannya hingga sekarang.
Namun, desa istiadat Ratenggaro pula menyimpan keindahan alam dan budaya yg menarik buat ditelisik lebih dalam.
Pada artikel ini kami akan membahas mulai asal sejarah singkat Desa istiadat Ratenggaro, rumah adatnya, hingga pengalaman menunggang kuda Sandalwood.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kerajaan Salakanegara: Kerajaan Tertua Dalam Sejarah Indonesia atau Nusantara!
Sejarah Singkat Desa istiadat Ratenggaro
Nama “Ratenggaro” asal dari berasal kata “rate” yang berarti kuburan, dan istilah “garo” yg adalah suku Garo atau nama suku setempat.
Ya, tidak salah lagi, desa ini dinamakan demikian sebab memang ada sejumlah kuburan tua pada sekitar desa.
Di zaman dahulu, dikisahkan bahwa terjadi perang antar suku yang sekarang menempati desa tersebut dengan suku asli Garo. tetapi sayangnya, para suku asli yg kalah akhirnya dibunuh dan dikuburkan di sana.
BACA JUGA:Sejarah Masjid Tua Katangka Al-Hilal: Peninggalan Sejarah Kesultanan Gowa di Sulawesi Selatan!
Bepergian ke Desa istiadat Ratenggaro
Desa norma Ratenggaro terletak pada Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, berjarak kurang lebih 56 km dari Tambolaka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya.
Akses jalannya biasa ditempuh selama 1,5 – 2 jam asal Tambolaka, namun sayangnya belum terdapat akomodasi awam yang mbisa mengantar ke sana, sebagai akibatnya pengunjung wajib membawa kendaraan eksklusif atau jasa travel.
Buat alternatif lain, pengunjung juga mampu naik Oto (angkutan awam minibus) buat turun di Kecamatan Bondo Kodi, lalu melanjutkan bepergian ke Ratenggaro menggunakan naik ojek.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
