Pemkot PGA

Tari Hadrat: Warisan Dakwah Islam yang Tetap Hidup di Tengah Budaya Nusantara

Tari Hadrat: Warisan Dakwah Islam yang Tetap Hidup di Tengah Budaya Nusantara

Tari Hadrat: Warisan Dakwah Islam yang Tetap Hidup di Tengah Budaya Nusantara-Foto: net -

Tari Hadrat memiliki dua fungsi utama: sebagai media dakwah dan sebagai hiburan. Dari sisi dakwah, tarian ini digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan Islam secara lembut melalui seni.

Lirik-lirik yang dibawakan umumnya berisi ajakan berbuat baik, serta pujian kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dari sisi sosial, Tari Hadrat menjadi wadah mempererat hubungan antaranggota masyarakat karena dilakukan secara berkelompok dan penuh kebersamaan.

Selain itu, tarian ini memiliki nilai estetika tersendiri. Ketukan rebana yang ritmis, lantunan syair, serta gerakan penari yang sederhana namun selaras menciptakan suasana religius yang khidmat dan menyenangkan.

Perubahan dan Upaya Pelestarian

Dalam perkembangannya, Tari Hadrat mengalami sejumlah inovasi. Beberapa kelompok kesenian menambahkan unsur gerakan, warna kostum, hingga instrumen musik tambahan agar tampilan lebih menarik tanpa menghilangkan nilai keagamaannya.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Tambora: Letusan Dahsyat yang Mengubah Dunia!

Walau demikian, esensi tarian sebagai media zikir dan bentuk penghormatan tetap dijaga. Pemerintah daerah serta komunitas seni juga aktif melestarikannya melalui festival hadrah, kompetisi rebana, hingga pelatihan untuk generasi muda.

Upaya ini penting untuk memastikan Tari Hadrat terus hidup dan dikenal sebagai warisan budaya Islam Nusantara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait