Menelusuri Keindahan Pulau Pandan dan Warisan Kolonial Belanda di Sumatera Barat

PAGARALAMPOS.COM - Terletak di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Pulau Pandan menawarkan kombinasi menarik antara panorama alam yang menawan dan peninggalan sejarah yang kaya.

Meski hanya memiliki luas sekitar 8 hektare, pulau ini tetap menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus menyelami sejarah.

Menikmati Keindahan Alam Pulau Pandan

Pulau Pandan terkenal dengan pasir putihnya yang lembut serta air laut yang jernih dan menenangkan. Perjalanan menuju pulau ini memakan waktu sekitar 30 menit dengan kapal mesin dari Muaro Padang.

Sepanjang perjalanan, pengunjung dapat menyaksikan hutan lebat yang membentang dari sisi utara hingga selatan pulau, menambah pengalaman wisata sebelum tiba di tujuan.

BACA JUGA:Kuliner Legendaris Sukabumi: Sajian Khas yang Menemani Sejarah Kota Sejak Masa Kolonial

Setibanya di pulau, trekking menjadi kegiatan populer bagi pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan alam Pulau Pandan secara lebih dekat.

Jejak Sejarah di Pulau Pandan

Pulau ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam, tetapi juga menyimpan catatan sejarah yang menarik. Sebuah benteng tua peninggalan Belanda masih berdiri kokoh, lengkap dengan meriam sebagai bagian dari sistem pertahanan.

Pulau ini dulunya menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang Belanda, sehingga menjadi saksi bisu aktivitas perdagangan maritim di wilayah Sumatera Barat.

BACA JUGA:Napoleon: Dari Penakluk Eropa hingga Ikon Revolusi Bersejarah

Konservasi Penyu di Pulau Pandan

Selain alam dan sejarah, Pulau Pandan juga menjadi lokasi konservasi penyu semi-alam yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui LKKPN Pekanbaru. Sejak 2018, ribuan telur penyu telah berhasil diselamatkan di pulau ini.

Wisatawan yang berkunjung antara bulan Mei hingga Juli dapat menyaksikan langsung pelepasan anak penyu ke laut, pengalaman yang sekaligus edukatif dan mengesankan.

Sumber: