Menelusuri Sejarah Cleopatra: Kisah Tragis dan Kejayaan Ratu Terakhir Mesir Kuno!
Menelusuri Sejarah Cleopatra: Kisah Tragis dan Kejayaan Ratu Terakhir Mesir Kuno!-net:foto-
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Wayang: Menjaga Warisan Budaya Nusantara!
Dalam kisah yang terkenal, ia berhasil menyelinap masuk ke istana Caesar dengan cara bersembunyi dalam gulungan karpet yang dibawa ke hadapan sang jenderal.
Pertemuan itu menjadi awal hubungan politik dan romantis antara keduanya.
Dengan dukungan Caesar, Cleopatra berhasil merebut kembali kekuasaan dan menyingkirkan adiknya.
Ia kemudian menjadi penguasa tunggal Mesir, dan pada tahun berikutnya melahirkan seorang putra bernama Caesarion, yang diyakini sebagai anak Julius Caesar.
BACA JUGA:Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu: Saksi Bisu Perjuangan dan Cinta Sang Proklamator!
Hubungan dengan Julius Caesar dan Mark Antony
Setelah kematian Julius Caesar pada tahun 44 SM, Cleopatra kembali menghadapi ancaman dari Roma.
Ia kemudian menjalin hubungan dengan Mark Antony, salah satu sekutu sekaligus saingan politik utama dari penerus Caesar, Octavianus (yang kelak menjadi Kaisar Augustus).
Aliansi Cleopatra dan Antony bukan hanya didasari cinta, tetapi juga strategi politik untuk mempertahankan kedaulatan Mesir.
Bersama-sama mereka berusaha menantang kekuasaan Roma, namun situasi berbalik ketika Octavianus memulai perang melawan mereka.
BACA JUGA:Sejarah Bukittinggi: Kota Perjuangan dan Warisan Budaya Minangkabau!
Pertempuran Actium pada tahun 31 SM menjadi titik balik. Armada Antony dan Cleopatra kalah telak dari pasukan Octavianus.
Setelah kekalahan itu, mereka melarikan diri ke Alexandria. Di sanalah tragedi besar terjadi: Antony, yang mengira Cleopatra telah meninggal, bunuh diri.
Cleopatra sendiri kemudian memilih mengakhiri hidupnya dengan gigitan ular berbisa, simbol dewi Mesir, sekitar tahun 30 SM.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
