Menelusuri Sejarah Cleopatra: Kisah Tragis dan Kejayaan Ratu Terakhir Mesir Kuno!

PAGARALAMPOS.COM - Nama Cleopatra VII Philopator selalu menjadi simbol kecantikan, kecerdasan, dan kekuasaan dalam sejarah dunia.

Ia adalah ratu terakhir dari Dinasti Ptolemaik, yang memerintah Mesir antara tahun 51 hingga 30 SM.

Sosoknya bukan hanya dikenal karena kisah cintanya dengan Julius Caesar dan Mark Antony, tetapi juga karena perannya yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan Mesir di tengah tekanan kekaisaran Romawi yang terus meluas.

Asal Usul dan Latar Belakang Dinasti Ptolemaik

BACA JUGA:Sejarah Suku Sumba: Asal Usul, Kepercayaan Marapu, dan Warisan Budaya yang Masih Hidup!

Cleopatra lahir pada tahun 69 SM di kota Alexandria, pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan pada masa itu. Ia berasal dari keturunan Yunani-Makedonia, bukan Mesir asli.

Keluarganya merupakan penerus Ptolemaios I Soter, salah satu jenderal besar Alexander Agung yang mendirikan Dinasti Ptolemaik setelah kematian Alexander.

Meski berdarah Yunani, Cleopatra dikenal sebagai satu-satunya penguasa Ptolemaik yang benar-benar mempelajari bahasa Mesir kuno dan berusaha memahami budaya rakyatnya.

Hal ini membuatnya sangat dicintai oleh sebagian besar masyarakat Mesir. Ia ingin dikenal bukan hanya sebagai penguasa asing, tetapi sebagai “Putri Matahari Ra”, pelindung tanah Mesir.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Batur: Letusan Dahsyat, Legenda Dewi Danu, dan Warisan Suci di Tanah Bali!

Naik Takhta di Tengah Kekacauan Politik

Cleopatra naik takhta pada usia muda, sekitar 18 tahun, bersama adiknya Ptolemaios XIII setelah kematian ayah mereka, Ptolemaios XII Auletes.

Namun, hubungan keduanya tidak berjalan harmonis. Perebutan kekuasaan menyebabkan perang saudara di Mesir, dan Cleopatra sempat diusir dari istana.

Keadaan berubah ketika Julius Caesar, pemimpin besar Romawi, datang ke Mesir pada tahun 48 SM. Cleopatra melihat kesempatan untuk mendapatkan kembali tahtanya.

Sumber: