Sejarah Benteng Kalamata: Jejak Portugis di Ternate yang Masih Berdiri Kokoh!
Sejarah Benteng Kalamata: Jejak Portugis di Ternate yang Masih Berdiri Kokoh!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Benteng Kalamata merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa asing di tanah Maluku, khususnya di Pulau Ternate.
Berdiri megah menghadap Laut Banda, benteng ini bukan hanya menyimpan nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga memancarkan pesona arsitektur kolonial yang memikat.
Benteng Kalamata kini menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik perhatian banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
Asal-usul dan Latar Sejarah Pembangunan
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Hadrat: Jejak Dakwah dan Tradisi Islami di Nusantara!
Benteng Kalamata dibangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1540. Pada masa itu, Portugis datang ke Maluku dengan tujuan utama menguasai perdagangan rempah-rempah yang sangat bernilai tinggi di pasar dunia.
Ternate menjadi pusat perhatian karena hasil cengkihnya yang melimpah.
Untuk melindungi kepentingan mereka dari ancaman kerajaan lokal dan bangsa asing lainnya seperti Spanyol, Portugis mendirikan benteng-benteng pertahanan, salah satunya adalah Benteng Kalamata.
Awalnya, benteng ini dikenal dengan nama Benteng Kayumerah, sesuai dengan daerah tempatnya berdiri.
BACA JUGA:Sejarah Tari Bambu Gila: Warisan Mistis dari Tanah Maluku yang Penuh Makna Spiritual!
Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Benteng Kalamata, diambil dari nama Pangeran Kalamata, adik dari Sultan Ternate ke-37, Sultan Madarsyah.
Nama ini diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa sang pangeran yang dikenal gagah berani dalam melawan penjajah.
Fungsi dan Peran Strategis Benteng
Benteng Kalamata memiliki posisi strategis yang menghadap langsung ke laut. Dari lokasi ini, pasukan Portugis dapat mengawasi pergerakan kapal-kapal yang melintas di perairan Ternate.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
