Pemkot PGA

Sejarah Benteng Kota Nica: Jejak Pemerintahan Kolonial dan Saksi Perjuangan di Tanah Papua!

Sejarah Benteng Kota Nica: Jejak Pemerintahan Kolonial dan Saksi Perjuangan di Tanah Papua!

Sejarah Benteng Kota Nica: Jejak Pemerintahan Kolonial dan Saksi Perjuangan di Tanah Papua!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di balik tenangnya alam Papua, tersimpan jejak sejarah penting yang menjadi saksi perjalanan bangsa Indonesia dan dunia.

Salah satu peninggalan bersejarah itu adalah Benteng Kota Nica, yang terletak di wilayah Kota Lama, Distrik Jayapura Utara, Papua.

Meski kini hanya menyisakan reruntuhan dan sisa bangunan tua, benteng ini menyimpan kisah besar tentang masa perang dunia dan perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan.

Awal Berdirinya Benteng Kota Nica

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Hadrat: Jejak Dakwah dan Tradisi Islami di Nusantara!

Benteng Kota Nica dibangun pada masa Perang Dunia II, sekitar tahun 1944. Saat itu, Jayapura—yang dulunya dikenal dengan nama Hollandia menjadi salah satu markas penting pasukan Sekutu di kawasan Pasifik.

Benteng ini didirikan oleh tentara Amerika Serikat dan Belanda sebagai pusat pertahanan sekaligus markas pemerintahan darurat untuk wilayah Hindia Belanda.

Nama “Nica” sendiri berasal dari singkatan Netherlands Indies Civil Administration, yaitu pemerintahan sipil Hindia Belanda yang dibentuk kembali setelah wilayah Indonesia lepas dari pendudukan Jepang.

Pada masa itu, Belanda berupaya mengambil alih kembali kekuasaan di Nusantara melalui sistem administrasi ini.

BACA JUGA:Sejarah Tari Bambu Gila: Warisan Mistis dari Tanah Maluku yang Penuh Makna Spiritual!

Maka dari itu, Benteng Kota Nica bukan hanya berfungsi sebagai benteng militer, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan sementara Belanda di wilayah timur Indonesia.

Pusat Pemerintahan Sementara Belanda

Setelah kekalahan Jepang pada tahun 1945, Belanda melalui NICA menjadikan Jayapura sebagai markas utama pemerintahan sipil Hindia Belanda di Indonesia Timur.

Dari sinilah Belanda berusaha menata kembali sistem kekuasaannya di wilayah Nusantara.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait