Sejarah Bukit Rhema / Gereja Ayam: Rumah Doa yang Menjadi Ikon Wisata Magelang!

BACA JUGA:Sejarah Gunung Merapi: Antara Keindahan dan Letusan yang Menyimpan Cerita!

Namun, bentuk kepala dan jambul pada bangunan membuat banyak orang menganggapnya lebih mirip ayam daripada merpati, sehingga sebutan “Gereja Ayam” pun melekat hingga kini.

Fungsi dan Makna Spiritual

Bukit Rhema bukanlah gereja dalam pengertian tempat ibadah satu agama tertentu. Sejak awal dibangun, tempat ini ditujukan sebagai rumah doa bagi semua bangsa dan agama.

Daniel ingin agar siapa pun, tanpa memandang latar belakang kepercayaan, bisa datang ke tempat ini untuk berdoa, merenung, dan mencari kedamaian batin.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Karang: Jejak Alam dan Spiritualitas di Tanah Banten!

Di dalam bangunan utama terdapat beberapa ruangan yang dulunya digunakan sebagai tempat doa, ruang meditasi, serta tempat rehabilitasi untuk orang-orang yang sedang berjuang melawan kecanduan dan masalah sosial.

Masa Kejayaan dan Penurunan

Pada awal tahun 2000-an, pembangunan Gereja Ayam sempat terhenti karena keterbatasan dana dan izin. Selama beberapa tahun, bangunan itu terbengkalai dan mulai ditumbuhi semak belukar.

Banyak orang kemudian datang hanya karena rasa penasaran atau sekadar berfoto dengan bangunan aneh tersebut. Namun, di sisi lain, daya tarik misterius Gereja Ayam justru mulai menyebar dari mulut ke mulut.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Karang: Jejak Alam dan Spiritualitas di Tanah Banten!

Ketenaran Bukit Rhema melonjak setelah menjadi lokasi syuting film “Ada Apa dengan Cinta? 2” (AADC 2) pada tahun 2016.

Dalam film tersebut, Gereja Ayam menjadi tempat pertemuan Cinta dan Rangga yang menampilkan panorama indah Magelang dari ketinggian.

Sejak saat itu, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di sekitar Candi Borobudur.

Perkembangan dan Wisata Religi

Sumber: