Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!
Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!-net:foto-
Ciri khas lain yang paling dikenal dari arsitektur Sasak adalah atapnya yang melengkung dan terbuat dari alang-alang, yang berfungsi menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk.
Dindingnya biasanya dibuat dari anyaman bambu, sementara lantainya terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau. Campuran ini dipercaya dapat mengusir serangga sekaligus memperkuat lantai.
Di dalam rumah, pembagian ruang sangat teratur. Misalnya, Bale Dalam digunakan sebagai tempat tidur kepala keluarga, Bale Luar untuk menerima tamu, dan Sesangkok berfungsi sebagai dapur atau tempat memasak.
Setiap ruang melambangkan peran dan fungsi sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak.
BACA JUGA:Sejarah Candi Arjuna: Jejak Kejayaan Hindu di Dataran Tinggi Dieng!
Jenis-Jenis Rumah Adat Sasak
Selain Bale Tani, ada beberapa jenis rumah adat lain yang dimiliki masyarakat Sasak, yaitu:
Bale Lumbung
Bentuknya menyerupai lumbung padi dengan atap runcing ke atas. Biasanya digunakan untuk menyimpan hasil panen, tetapi kini juga menjadi ikon arsitektur tradisional Lombok.
Bale Bonter
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Gunung Sanggar: Pesona Alam dan Legenda di Tenggara Gunung Tambora
Digunakan oleh kaum bangsawan atau pemuka adat. Bale ini memiliki ukuran yang lebih besar dan dihiasi ukiran simbolik sebagai tanda status sosial.
Bale Kodong
Rumah kecil yang diperuntukkan bagi pasangan baru menikah. Setelah memiliki anak, biasanya mereka akan membangun rumah yang lebih besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
