Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!
Sejarah Rumah Adat Suku Sasak: Simbol Kehidupan dan Kearifan Lokal di Tanah Lombok!-net:foto-
Setiap jenis rumah memiliki makna sosial dan spiritual tersendiri, menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat Sasak sangat terikat dengan adat dan tatanan leluhur.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang
Peran Rumah Adat dalam Kehidupan Sosial dan Budaya
Rumah adat bagi masyarakat Sasak tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan adat dan keagamaan.
Di sana dilakukan berbagai upacara penting seperti upacara nyongkolan (pernikahan tradisional), selamatan, hingga ritual pembersihan desa.
Bentuk rumah juga merepresentasikan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Misalnya, semakin besar dan indah rumahnya, semakin tinggi pula status sosial pemiliknya.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang
Namun, hal ini tidak berarti kesenjangan sosial, melainkan penghargaan terhadap tanggung jawab dan peran dalam komunitas.
Pelestarian Rumah Adat Sasak di Masa Kini
Di tengah arus modernisasi, keberadaan rumah adat Suku Sasak mulai berkurang. Banyak masyarakat yang beralih ke rumah bergaya modern karena alasan kepraktisan dan biaya perawatan.
Meski begitu, beberapa desa seperti Desa Sade dan Desa Ende di Lombok Tengah masih mempertahankan bentuk rumah tradisional secara utuh.
Desa-desa ini kini menjadi destinasi wisata budaya yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana masyarakat Sasak mempertahankan warisan leluhur mereka dengan penuh kebanggaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
