Sejarah Suku Mori: Asal-Usul, Budaya, dan Peranannya dalam Sejarah Sulawesi Tengah!
Sejarah Suku Mori: Asal-Usul, Budaya, dan Peranannya dalam Sejarah Sulawesi Tengah!-net: foto-
Hingga kini, beberapa masyarakat di pedalaman Mori masih melestarikan upacara ini meskipun dalam bentuk yang lebih sederhana.
Masa Kolonial dan Perubahan Sosial
Ketika bangsa Belanda datang ke Sulawesi Tengah pada awal abad ke-20, wilayah Mori sempat menjadi salah satu pusat perlawanan rakyat.
Kerajaan Mori menolak tunduk pada kekuasaan kolonial hingga akhirnya ditaklukkan pada tahun 1907.
Sejak saat itu, pengaruh Belanda mulai masuk, membawa sistem pemerintahan baru dan memperkenalkan pendidikan modern.
BACA JUGA:Gunung Bukit Raya: Pesona Alam Kalimantan yang Penuh Nilai Spiritual dan Legenda
Namun, masyarakat Mori tetap mempertahankan identitas budayanya.
Meski agama Kristen dan Islam mulai menyebar luas, nilai-nilai adat seperti musyawarah, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam tetap dijunjung tinggi.
Suku Mori di Masa Kini
Kini, suku Mori hidup tersebar di berbagai wilayah Morowali Utara, terutama di Kecamatan Lembo, Petasia, dan Mori Atas.
Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani, nelayan, dan pengrajin.
Budaya Mori mulai kembali dilestarikan melalui kegiatan festival daerah dan pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kelenteng Tay Kak Sie: Warisan Ibadah dan Tradisi Tionghoa di Kota Semarang
Suku Mori menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
Melalui adat, bahasa, dan sejarah panjangnya, mereka membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
