Sejarah Manila: Dari Maynilad, Masa Kolonial, Hingga Metropolitan Modern!

PAGARALAMPOS.COM - Manila, ibu kota Filipina, merupakan salah satu kota tertua di Asia Tenggara yang memiliki jejak sejarah panjang dan kaya akan budaya.

Kota ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian, tetapi juga simbol perjalanan panjang bangsa Filipina dalam menghadapi penjajahan, perdagangan internasional, hingga perkembangan modern.

Sejarah Manila sendiri erat kaitannya dengan berbagai bangsa yang pernah singgah dan memengaruhi identitas kota ini, mulai dari kerajaan lokal, Spanyol, Amerika Serikat, hingga Jepang.

Asal-usul Nama dan Awal Peradaban

BACA JUGA:Sejarah Tari Pendet: Dari Persembahan Sakral di Pura hingga Menjadi Ikon Budaya Bali!

Nama "Manila" berasal dari kata “Maynilad”, yang berarti “ada pohon nilad.” Nilad merupakan tumbuhan berbunga putih yang dahulu banyak tumbuh di sepanjang Sungai Pasig.

Dari sinilah kawasan tersebut kemudian dikenal sebagai Manila.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, wilayah ini sudah dihuni oleh kerajaan-kerajaan kecil yang dipimpin para datu dan rajah.

Salah satu penguasa terkenal adalah Rajah Sulayman, pemimpin Muslim yang berkuasa di sekitar muara Sungai Pasig pada abad ke-16.

BACA JUGA:Sejarah Tari Barong: Simbol Pertarungan Abadi Antara Kebaikan dan Kejahatan dalam Budaya Bali!

Kerajaan-kerajaan di kawasan Manila telah menjalin hubungan dagang dengan bangsa Tiongkok, India, Arab, hingga pedagang dari Nusantara, termasuk dari Jawa dan Maluku.

Hal ini menjadikan Manila sebagai pusat perdagangan yang ramai jauh sebelum kedatangan kolonialis.

Kedatangan Bangsa Spanyol

Sejarah Manila memasuki babak baru pada tahun 1571 ketika Miguel López de Legazpi, penjelajah Spanyol, merebut wilayah ini. Spanyol kemudian menjadikan Manila sebagai pusat pemerintahan kolonial.

Sumber: