Gunung Karang, Banten: Warisan Alam yang Sarat Legenda dan Spiritualitas
Gunung Karang, Banten: Warisan Alam yang Sarat Legenda dan Spiritualitas-Foto: net -
Legenda dan Mitos Masyarakat
Gunung Karang juga kaya akan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya berkisah tentang seorang tokoh sakti yang melakukan tapa brata di puncak Gunung hingga memperoleh kesempurnaan spiritual, lalu menurunkan ilmunya kepada masyarakat.
Selain itu, masyarakat adat masih mempercayai adanya penunggu gaib yang menjaga keseimbangan alam di kawasan ini. Oleh sebab itu, sejumlah aturan adat dan ritual masih dijaga untuk menghormati keberadaan tak kasatmata tersebut.
Peran dalam Kehidupan Warga
Bagi penduduk sekitar, Gunung Karang bukan hanya tempat spiritual, tetapi juga sumber penghidupan. Lereng gunung yang subur dimanfaatkan untuk perkebunan kopi, cengkeh, dan berbagai sayuran.
Gunung ini juga menjadi sumber air bersih utama bagi warga Pandeglang dan sekitarnya. Dengan demikian, keberadaannya sangat vital, baik dari sisi ekologi maupun sosial.
BACA JUGA:Menjelajah Dunia Virtual Lebih Nyata Bersama ZTE Voyage 3D, Inovasi Teknologi di Genggaman
BACA JUGA:Terobosan Baru ASUS! V16 V3607 Siap Gebrak Pasar Taiwan dengan Teknologi Terkini
Wisata Alam dan Jalur Pendakian
Seiring berkembangnya pariwisata, Gunung Karang kini dikenal sebagai destinasi pendakian. Jalur yang sering dipilih pendaki berawal dari Ciekek atau Kaduengang, dengan waktu tempuh sekitar 5–7 jam menuju puncak.
Sesampainya di atas, pendaki bisa menikmati panorama spektakuler ke arah Selat Sunda bahkan Gunung Krakatau bila cuaca mendukung.
Selain keindahan alam, perjalanan mendaki sering memberikan pengalaman budaya karena melintasi desa-desa adat dan situs bernuansa spiritual.
Tantangan dan Pelestarian
Walau memiliki potensi besar, Gunung Karang juga menghadapi ancaman serius. Perambahan hutan, tambang ilegal, serta eksploitasi sumber daya alam mengancam kelestarian kawasan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
