Kota Majapahit Bukan Sekadar Legenda, Ini Bukti yang Masih Tersisa!
Kota Majapahit Bukan Sekadar Legenda, Ini Bukti yang Masih Tersisa!--
PAGARALAMPOS.COM - Majapahit sering disebut sebagai kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara kekuasaannya membentang dari Sumatera hingga Papua dan bahkan menjangkau sebagian Asia Tenggara namun yang menjadi pertanyaan adalah di mana kota pusat kerajaannya.
Banyak catatan sejarah menyebut Trowulan sebagai tempat ibukota Majapahit, tetapi hingga kini wujud kota tersebut masih menjadi teka-teki dan memunculkan berbagai teori.
Temuan-temuan arkeologi di area Mojokerto dan sekitarnya menunjukkan jejak struktur kuno, tetapi belum ditemukan bentuk kota yang lengkap.
Hal ini membuat para peneliti terus menggali dan mencoba mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada kota yang pernah jadi pusat kekuasaan besar itu.
BACA JUGA:Kalau Dibalik Jadi Polandia? Ini Sejarah Panjang di Balik Bendera Merah Putih Kita
Beberapa ahli meyakini bahwa kota Majapahit dibangun dengan teknologi maju untuk zamannya terdiri dari istana pasar perumahan dan kanal-kanal air yang tertata rapi namun bahan bangunannya banyak yang berasal dari kayu dan bahan organik yang mudah rusak.
Akibatnya sisa-sisa kota itu tidak bertahan lama dan sulit dikenali karena sudah tertutup tanah dan waktu selama ratusan tahun.
Gempa banjir dan letusan gunung juga diduga ikut menghancurkan sebagian besar bangunan yang ada hingga akhirnya kota itu menghilang dari permukaan.
Kini yang tersisa hanyalah reruntuhan seperti Candi Tikus Kolam Segaran dan Gapura Wringin Lawang yang menjadi petunjuk bahwa di tempat itu pernah berdiri pusat pemerintahan besar.

Kota Majapahit Bukan Sekadar Legenda, Ini Bukti yang Masih Tersisa!--
Namun ada juga teori yang menyebut bahwa sebagian kota Majapahit masih tertimbun di bawah permukiman penduduk atau lahan pertanian sehingga sulit untuk digali tanpa mengganggu kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa warga bahkan pernah melaporkan temuan bata kuno atau struktur aneh saat menggali sumur atau fondasi rumah mereka tetapi sering kali penemuan itu tidak ditindaklanjuti secara serius.
Masalah pembiayaan keterbatasan teknologi dan minimnya perhatian dari pihak berwenang membuat proses ekskavasi berjalan lambat dan tidak maksimal.
Padahal jika kota itu bisa ditemukan secara lebih utuh maka sejarah Indonesia bisa ditulis ulang dengan lebih akurat dan membanggakan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
