Sejarah Candi Sewu: Keagungan Peninggalan Buddha di Tengah Kompleks Prambanan!
Sejarah Candi Sewu: Keagungan Peninggalan Buddha di Tengah Kompleks Prambanan!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Candi Sewu merupakan salah satu kompleks Candi Buddha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, candi ini berdiri megah di dekat Candi Prambanan yang bercorak Hindu.
Keberadaannya menunjukkan betapa harmonisnya hubungan antara dua agama besar, Hindu dan Buddha, pada masa lalu di tanah Jawa.
Asal Usul dan Latar Belakang Pembangunan
BACA JUGA:Sejarah Patung Dayak dan Rumah Betang: Simbol Spiritual dan Kebersamaan Masyarakat Kalimantan!
Candi Sewu dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-8 Masehi.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan, pembangunan candi ini diperkirakan dilakukan pada masa pemerintahan Raja Indra dari Wangsa Syailendra, sekitar tahun 782 M.
Syailendra dikenal sebagai dinasti yang sangat mendukung perkembangan agama Buddha di Nusantara.
Nama “Sewu” dalam bahasa Jawa berarti “seribu”. Namun, jumlah candi di kompleks ini tidak sampai seribu, melainkan sekitar 249 bangunan.
BACA JUGA:Patung Lembuswana: Ikon Budaya Kutai dan Jejak Legenda Kerajaan Tertua di Nusantara!
Penamaan ini mencerminkan keagungan dan luasnya kompleks candi tersebut.
Candi utama berada di tengah, dikelilingi oleh ratusan candi pendamping yang tersusun rapi membentuk pola mandala, simbol kesempurnaan dalam ajaran Buddha.
Arsitektur dan Keunikan Candi
Candi Sewu memiliki ciri khas arsitektur Buddha Mahayana, dengan candi utama berukuran besar dan menjulang tinggi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
