Menelusuri Sejarah Kerajaan Majapahit: Jejak Kejayaan Nusantara yang Mendunia!

Agama Hindu Siwa dan Buddha Mahayana menjadi kepercayaan dominan, namun unsur animisme dan kepercayaan lokal tetap hidup dalam masyarakat.

BACA JUGA:Desa Adat Ratenggaro: Jejak Sejarah dan Tradisi yang Tetap Menjadi Identitas Masyarakat

Kemunduran dan Keruntuhan

Setelah wafatnya Hayam Wuruk dan mundurnya Gajah Mada, Majapahit mulai mengalami kemunduran.

Konflik internal, perebutan kekuasaan, serta melemahnya pengaruh pusat terhadap daerah-daerah taklukan menjadi penyebab utama runtuhnya kerajaan ini.

Puncak keruntuhan Majapahit terjadi pada akhir abad ke-15, ketika pusat kerajaannya diserang oleh kerajaan-kerajaan Islam yang mulai bangkit di pesisir utara Jawa, seperti Kesultanan Demak.

BACA JUGA:Puri Saren Agung Ubud: Simbol Kemegahan Masa Lalu yang Tetap Menyatu dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Majapahit akhirnya runtuh sekitar tahun 1527, dan wilayah kekuasaannya berangsur-angsur dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Islam yang baru.

Warisan Majapahit

Meski telah lama runtuh, warisan Majapahit masih terasa kuat hingga kini.

Arsitektur candi, karya sastra, sistem pemerintahan, hingga semangat persatuan Nusantara menjadi bagian penting dari identitas kebangsaan Indonesia.

Jejak kejayaan Majapahit juga masih bisa dilihat di situs arkeologi seperti Trowulan, yang diyakini sebagai bekas ibu kota kerajaan.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Makam Raja Sidabutar: Simbol Kejayaan dan Kearifan Leluhur Batak

Kerajaan Majapahit bukan sekadar catatan sejarah, tetapi simbol kejayaan dan potensi besar bangsa Indonesia di masa lalu.

Melalui pelestarian sejarahnya, kita bisa belajar tentang nilai-nilai persatuan, kebijaksanaan, dan toleransi yang telah menjadi bagian dari jati diri bangsa.

Sumber: