Menelusuri Puri Saren Agung: Warisan Kerajaan Ubud yang Masih Menggema dalam Ritme Budaya Bali
Menelusuri Puri Saren Agung: Warisan Kerajaan Ubud yang Masih Menggema dalam Ritme Budaya Bali-Foto: net -
Sementara area pertemuan dan ruang terbuka diletakkan di bagian tengah, menggambarkan keterbukaan dan semangat menyambut tamu.
Tempat Tinggal Keturunan Raja
Sampai saat ini, Puri Saren Agung masih dihuni oleh keturunan keluarga kerajaan Ubud. Meski zaman telah berubah, mereka tetap menjalankan peran penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi lokal.
Salah satu tokoh yang berjasa besar dalam membuka Puri Saren untuk masyarakat luas adalah Tjokorda Gde Agung Sukawati, yang juga dikenal karena dedikasinya terhadap dunia seni.
Berkat upaya beliau dan penerusnya, Ubud tumbuh menjadi pusat seni dan budaya dunia, tempat bertemunya para seniman lokal dan internasional.
Wisata Budaya dan Seni di Jantung Ubud
Puri Saren kini menjadi destinasi favorit wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya Bali.
BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur
Setiap malam, halaman puri menjadi panggung pertunjukan seni tradisional seperti Tari Legong dan Barong, yang dimainkan dengan latar megah bangunan puri yang diterangi cahaya remang.
Pertunjukan ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi media pelestarian seni tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Simbol Kelestarian Budaya Bali
Puri Saren Agung adalah bukti nyata bahwa warisan budaya dapat bertahan dan hidup berdampingan dengan kemajuan zaman.
Upacara adat tetap rutin dijalankan, nilai-nilai luhur terus diajarkan, dan tradisi tetap dijunjung tinggi.
Di tengah arus globalisasi yang terus menggerus akar budaya lokal di banyak tempat, keberadaan puri ini menjadi benteng terakhir yang menjaga identitas dan jati diri masyarakat Ubud.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
