Desa Adat Ratenggaro: Jejak Sejarah dan Tradisi yang Tetap Menjadi Identitas Masyarakat
Desa Adat Ratenggaro: Jejak Sejarah dan Tradisi yang Tetap Menjadi Identitas Masyarakat-Foto: net -
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur
Makam batu yang tersebar di desa ini diperkirakan berumur ribuan tahun dan berjumlah sekitar 304 unit, dengan bentuk kebanyakan persegi seperti meja.
Beberapa makam penting di antaranya adalah makam Gaura dan istrinya, yang dipercaya sebagai pendiri desa; Ratondelo, anak Gaura yang dianggap sebagai Raja Sumba; serta Rato Pati Leko, seorang pahlawan yang dihormati masyarakat setempat.
Selain kuburan, terdapat pula sejumlah tugu bersejarah, seperti tugu penanda wilayah, Katoda yang dipercaya sebagai batu bertuah pembawa kemenangan dalam peperangan, serta tugu untuk memohon turunnya hujan.
Tradisi dan Budaya yang Terus Dipertahankan
Desa Ratenggaro tidak hanya menawarkan panorama alam yang memikat, tetapi juga kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Berikut beberapa tradisi utama yang masih dijalankan oleh warga desa:
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Gunung Sibuatan: Jejak Alam, Mitologi, dan Pesona di Puncak Sumatera Utara!
BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Keindahan Alam dan Warisan Geologi di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung
Arsitektur Tradisional
Rumah-rumah di Ratenggaro dibangun dengan gaya tradisional berupa rumah panggung dengan atap tinggi menjulang.
Struktur rumah terdiri atas empat lantai: lantai dasar untuk ternak, lantai kedua sebagai tempat tinggal, lantai ketiga sebagai lumbung penyimpanan hasil panen, dan lantai keempat yang dianggap suci, berfungsi sebagai tempat pemujaan serta penyimpanan benda-benda sakral dan tanduk kerbau.
Desain ini terinspirasi dari kepercayaan Marapu, agama leluhur yang memuliakan arwah nenek moyang.
Ritual Pembangunan Rumah Adat
Mendirikan rumah adat bukan pekerjaan mudah dan melibatkan seluruh komunitas. Proses pembangunan harus melalui serangkaian upacara adat yang dipimpin tetua desa guna memohon restu dari leluhur. Ritual-ritual ini memastikan agar pembangunan berjalan lancar dan diberkahi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
