Menelusuri Sejarah Gunung Sumantri: Jejak Pahlawan di Puncak Papua!

Wilayah ini adalah kawasan pegunungan kapur yang memiliki cuaca ekstrem dan medan yang sangat menantang.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Toboali: Jejak Pertahanan Kolonial di Bangka Selatan!

Membuatnya hanya dapat diakses oleh pendaki yang berpengalaman atau dengan izin khusus, mengingat lokasinya yang dekat dengan zona pertambangan aktif.

Jejak Sejarah dan Simbol Integrasi

Sejarah Gunung Sumantri tidak lepas dari dinamika Papua sebagai wilayah yang secara resmi menjadi bagian dari Indonesia pada awal 1960-an.

Dalam konteks ini, pemberian nama Sumantri pada salah satu puncaknya dianggap sebagai bagian dari simbolisasi integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di era pemerintahan Orde Baru, penamaan gunung-gunung Di Papua dengan nama-nama tokoh nasional menjadi strategi simbolik yang digunakan untuk menanamkan rasa kebangsaan dan identitas Indonesia.

BACA JUGA:Tugotil: Masyarakat Adat Penjaga Hutan Halmahera di Maluku

Hal ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga merupakan bentuk narasi bahwa Papua adalah bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia, sebagaimana pulau-pulau besar lainnya di Nusantara.

Ekspedisi dan Petualangan

Gunung Sumantri menjadi target menarik bagi para pendaki profesional karena menyuguhkan tantangan ekstrem.

Jalur pendakian yang berdekatan dengan wilayah tambang membuatnya tidak mudah diakses oleh publik secara bebas.

BACA JUGA:Tugotil: Masyarakat Adat Penjaga Hutan Halmahera di Maluku

Diperlukan izin dari otoritas setempat dan perusahaan yang mengelola wilayah untuk dapat mendaki gunung ini.

Ekspedisi ke Gunung Sumantri bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kesiapan mental menghadapi cuaca dingin, medan curam, serta tekanan udara rendah.

Sumber: