Sejarah Bukit Peramun: Dari Tempat Meramu Obat Tradisional hingga Wisata Digital Berbasis Kearifan!
Sejarah Bukit Peramun: Dari Tempat Meramu Obat Tradisional hingga Wisata Digital Berbasis Kearifan!-net:foto-
Selain untuk mencari tanaman obat, hutan di Bukit Peramun juga dijadikan tempat ritual atau meditasi bagi tetua adat dan dukun desa.
Hutan ini dianggap memiliki energi spiritual yang kuat. Dalam beberapa cerita rakyat, diceritakan bahwa bukit ini adalah tempat bersemayamnya makhluk halus yang dihormati, namun tidak ditakuti.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Telaga Bedakah: Surga Tersembunyi di Wonosobo yang Wajib Dikunjungi
Masyarakat percaya bahwa selama seseorang bersikap sopan dan menjaga kelestarian alam, maka mereka akan “dilindungi” oleh penjaga tak kasat mata dari hutan Peramun.
Keanekaragaman Hayati
Selain nilai historis dan budaya, Bukit Peramun juga terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi.
Terdapat lebih dari 100 jenis pohon yang telah diidentifikasi di kawasan ini, termasuk pohon langka seperti pohon pelawan (Tristaniopsis merguensis) yang hanya tumbuh di beberapa wilayah Indonesia.
Flora yang tumbuh di sini memiliki manfaat penting, terutama sebagai bahan dasar obat tradisional dan pangan alternatif.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Telaga Bedakah: Surga Tersembunyi di Wonosobo yang Wajib Dikunjungi
Fauna di Bukit Peramun juga tak kalah menarik. Salah satu yang menjadi daya tarik utama adalah keberadaan Tarsius Belitung (Tarsius bancanus saltator), primata kecil bermata besar yang aktif pada malam hari.
Satwa ini sangat dilindungi dan menjadi ikon konservasi Bukit Peramun.
Transformasi Menjadi Wisata Edukasi dan Digital
Sejak beberapa tahun terakhir, Bukit Peramun mengalami transformasi menjadi objek wisata edukatif berbasis digital yang ramah lingkungan.
Upaya ini dipelopori oleh kelompok sadar wisata lokal yang tergabung dalam Komunitas Arsel (Akar Selumar), yang ingin memperkenalkan kearifan lokal Belitung kepada dunia tanpa merusak alam.
BACA JUGA:Menelusuri Keunikan Suku Napu: Warisan Budaya dari Lembah Sulawesi yang Abadi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
