Mengenal Sejarah Bukit Karst: Jejak Waktu dari Dasar Laut hingga Permukaan Bumi!
Bukit Karst: Jejak Waktu dari Dasar Laut -net:foto-
Contohnya adalah Gua Leang-leang di Maros dan gua-gua di Sangkulirang yang diperkirakan berusia lebih dari 40.000 tahun.
Selain itu, kawasan karst juga menyimpan cerita rakyat, mitos, dan kepercayaan lokal. Banyak masyarakat sekitar meyakini bahwa gua-gua atau bukit karst adalah tempat sakral yang dihuni oleh roh leluhur atau makhluk halus.
Tradisi ini masih hidup hingga kini, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya lokal.
BACA JUGA:Sejarah Bukit Kerang: Menelusuri Jejak Peradaban Manusia Purba di Nusantara!
Ancaman dan Pelestarian
Sayangnya, kawasan karst di Indonesia menghadapi berbagai ancaman, seperti penambangan batu kapur untuk industri semen, alih fungsi lahan, dan pariwisata yang tidak terkelola dengan baik.
Eksploitasi berlebihan tidak hanya merusak keindahan dan struktur geologis karst, tetapi juga mengganggu ekosistem dan menghancurkan situs-situs purbakala yang belum sepenuhnya diteliti.
Penting bagi semua pihak—baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri—untuk memahami bahwa karst adalah warisan bumi yang tidak tergantikan.
Upaya konservasi dan edukasi perlu digencarkan agar keberadaan bukit karst tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
