Menelusuri Sejarah Gunung Kembang: Jejak Mistis di Punggung Bukit Menoreh!
Menelusuri Sejarah Gunung Kembang: Jejak Mistis di Punggung Bukit Menoreh!-net: foto-
Gunung Kembang bisa dikatakan sebagai "anak kembar" dari Gunung Sumbing.
Secara geografis, Kembang berdiri di sisi barat daya Sumbing, seolah menjadi bayangannya.
Karena itu, banyak pendaki yang dahulu mengabaikan eksistensi Gunung Kembang, menganggapnya hanya sebagai punggungan biasa.
Namun, seiring waktu, masyarakat mulai menyadari bahwa gunung ini memiliki karakteristik dan pesona tersendiri.
Dalam konteks sejarah lokal, Gunung Kembang juga diyakini sebagai lokasi persembunyian para pejuang pada masa penjajahan Belanda.
Medan yang terjal dan hutan lebat menjadi tempat yang ideal untuk berlindung dan melakukan perlawanan secara gerilya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Hadzabe Tribe: Jejak Peradaban Pemburu-Pengumpul di Afrika Timur!
Beberapa catatan lisan menyebutkan bahwa sejumlah tokoh perjuangan di wilayah Kedu dan Wonosobo pernah bersembunyi di kawasan ini untuk mengatur strategi melawan penjajah.
Tempat Ziarah Spiritual
Seiring dengan pergeseran waktu, Gunung Kembang tetap dipandang sebagai tempat yang sakral oleh masyarakat sekitar.
Beberapa lokasi di lerengnya kerap dijadikan tempat ziarah atau meditasi, terutama pada malam-malam tertentu seperti malam Jumat Kliwon atau malam Satu Suro.
Masyarakat percaya bahwa pada malam-malam tersebut, tirakat yang dilakukan di Gunung Kembang akan mendapatkan berkah atau petunjuk spiritual yang lebih kuat.
Tak hanya orang Jawa, beberapa kalangan spiritual dari luar daerah pun kerap datang ke Gunung Kembang.
Hal ini menjadikan gunung tersebut bukan hanya bagian dari bentang alam, tetapi juga ruang budaya yang hidup dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Flora, Fauna, dan Ekosistem
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
