Pemkot PGA

Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Jejak Iman dan Arsitektur di Tengah Ibu Kota!

Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Jejak Iman dan Arsitektur di Tengah Ibu Kota!

Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Jejak Iman dan Arsitektur di Tengah Ibu Kota!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hiruk-pikuk Jakarta yang modern dan dinamis, berdiri megah sebuah bangunan yang menjadi simbol keimanan dan warisan sejarah: Gereja Katedral Jakarta.

Resmi bernama Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, gereja ini bukan hanya menjadi pusat kegiatan umat Katolik di Indonesia.

tetapi juga merupakan penanda penting dari perjalanan sejarah bangsa, terutama dalam bidang keagamaan, arsitektur, dan budaya.

Awal Mula dan Latar Sejarah

BACA JUGA:Sejarah Museum Keprajuritan: Menyusuri Jejak Perjuangan Para Pahlawan

Keberadaan Gereja Katedral Jakarta berakar dari masa kolonial Belanda. Sejak kedatangan misionaris Katolik ke Hindia Belanda, kebutuhan akan tempat ibadah semakin meningkat, terutama di Batavia (nama lama Jakarta).

Gereja Katolik pertama dibangun pada abad ke-19, namun bangunan tersebut beberapa kali mengalami kerusakan akibat gempa dan usia yang sudah tua.

Pada 1890, sebuah gereja yang berdiri di tempat yang sama mengalami keruntuhan karena struktur bangunannya tidak lagi kuat.

Maka, pada 1891 dimulailah pembangunan gereja baru dengan arsitektur yang lebih kokoh dan artistik. Pembangunan ini diprakarsai oleh Pastor Antonius Dijkmans, yang juga merancang sendiri bangunan gereja tersebut.

Pembangunan berlangsung selama hampir satu dekade dan akhirnya rampung pada tahun 1901.

Pada tanggal 21 April 1901, gereja ini diresmikan dan diberkati, lalu secara resmi digunakan sebagai pusat keuskupan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Kanopi Bangkirai di Kawasan Wisata Alam Bangkirai Hill

Sejak saat itu, Gereja Katedral Jakarta menjadi pusat kehidupan spiritual umat Katolik di tanah air.

Gaya Arsitektur dan Makna Simbolik

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait