Menelusuri Jejak Peradaban Mesir Kuno: Sejarah Piramida Giza, Keajaiban Arsitektur Dunia!

Hingga kini, bagaimana tepatnya piramida dibangun masih menjadi perdebatan di kalangan para arkeolog dan ilmuwan.

Beberapa teori menyebutkan bahwa batu-batu besar yang digunakan diangkut menggunakan jalur miring, atau dengan sistem balok kayu dan rol.

Batu-batu tersebut memiliki berat rata-rata 2,5 ton, bahkan ada yang mencapai lebih dari 15 ton.

Keakuratan konstruksi Piramida Giza sungguh menakjubkan.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Juang Tambun: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bekasi!

Struktur bangunan ini menghadap tepat ke arah mata angin, dan presisi simetrisnya masih menginspirasi banyak insinyur modern.

Meski dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu, piramida ini tetap berdiri kokoh menghadapi waktu, gempa, dan cuaca gurun yang ekstrem.

Makna Simbolik dan Fungsi

Selain sebagai makam kerajaan, piramida juga memiliki makna religius yang dalam.

Bentuknya yang mengerucut melambangkan tangga menuju langit, tempat raja bersatu dengan para dewa, terutama dewa matahari Ra.

Di dalam kompleks piramida terdapat kuil pemakaman, lorong-lorong rahasia, dan ruang penguburan yang dirancang dengan rumit.

BACA JUGA:Menguak Kutukan Prabu Brawijaya V: Misteri di Balik Gunung Lawu yang Masih Jadi Tanda Tanya

Hal ini menambah nuansa misteri terhadap bagaimana dan mengapa piramida itu dibangun dengan cara seperti itu.

Penemuan Kembali dan Studi Modern

Selama berabad-abad, Piramida Giza menarik perhatian berbagai penjelajah dan peneliti dari seluruh dunia.

Sumber: