Menelusuri Sejarah Kampung Suku Bajo: Jejak Peradaban Laut yang Abadi!
Menelusuri Sejarah Kampung Suku Bajo: Jejak Peradaban Laut yang Abadi!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di antara riak tenang lautan Nusantara, terdapat komunitas maritim yang tak hanya hidup berdampingan dengan laut, tetapi juga menjadikannya sebagai nadi kehidupan.
Dikenal sebagai "pengembara laut", Suku Bajo memiliki sejarah panjang yang berkelindan erat dengan samudra biru, membentuk jejak peradaban laut yang tak lekang oleh waktu.
Asal-usul dan Persebaran
Suku Bajo dipercaya berasal dari kawasan Kepulauan Sulu di Filipina Selatan. Dalam lintasan sejarahnya, mereka melakukan migrasi besar-besaran ke wilayah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
BACA JUGA:Menguak Fakta Kerta Gosa: Jejak Sejarah Peradilan dan Kearifan Lokal di Tanah Bali!
Berabad-abad lalu, mereka meninggalkan kehidupan nomaden di atas perahu dan mulai membangun permukiman tetap di atas laut dangkal atau pesisir pantai.
Salah satu kampung Suku Bajo yang terkenal berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan juga di kawasan Torosiaje, Gorontalo.
Rumah-rumah mereka dibangun di atas tiang-tiang kayu, langsung menghadap laut, menggambarkan keterikatan yang sangat mendalam antara manusia dan lautan.
Peradaban Laut yang Unik
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Situs Rumah Adat Cikondang: Jejak Kearifan Lokal di Kaki Gunung Tilu!
Mereka memiliki kemampuan menyelam hingga puluhan meter ke dasar laut dengan pernapasan yang luar biasa kuat.
Hal ini menjadikan mereka sebagai nelayan handal dan penyelam tradisional yang mampu menangkap ikan, teripang, dan kerang mutiara dengan cara-cara yang diwariskan turun-temurun.
Yang menarik, bahasa dan budaya mereka juga memiliki ciri khas tersendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
