Pemkot PGA

Menyikapi Sejarah Telaga Jonge: Permata Alam di Jantung Gunungkidul!

Menyikapi Sejarah Telaga Jonge: Permata Alam di Jantung Gunungkidul!

Menyikapi Sejarah Telaga Jonge: Permata Alam di Jantung Gunungkidul!-net:foto-

Warna airnya yang kebiruan serta kejernihannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Bahkan di musim kemarau panjang, Telaga Jonge tetap terisi, membuktikan adanya pasokan air bawah tanah yang stabil.

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Mistis Gunung Pulosari, Benarkah Petilasannya Sunan Gunung Jati dan Syech Maulana Hasanudin?

Fungsi Sosial dan Budaya

Tradisi ini masih dijalankan hingga sekarang oleh masyarakat Desa Pacarejo setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah alam.

Dalam ritual tersebut, masyarakat membawa sesaji dan hasil bumi yang dilarung ke telaga sebagai simbol pengorbanan dan harapan akan keberkahan hidup.

Tak hanya itu, telaga juga sering dijadikan tempat untuk aktivitas sosial masyarakat, seperti berkumpul, bermain anak-anak, hingga menjadi lokasi pemandian alami.

Misteri dan Cerita Mistis

BACA JUGA:Menelusuri Kisah Sejarah Suku Alas: Jejak Budaya di Lembah Aceh Tengah!

Sebagaimana tempat-tempat alami lainnya di Jawa, Telaga Jonge juga diselimuti berbagai cerita mistis. Salah satu yang paling terkenal adalah larangan berkata kasar atau melakukan perbuatan tidak sopan di sekitar telaga.

Masyarakat meyakini bahwa telaga ini dijaga oleh makhluk halus atau penunggu yang akan marah jika adat dan norma dilanggar.

Ada pula cerita tentang orang-orang yang pernah mencoba mencemari telaga atau mengambil sesuatu tanpa izin, lalu mengalami kejadian aneh seperti sakit mendadak atau kehilangan arah di tengah hutan.

Cerita-cerita semacam ini membuat masyarakat sekitar tetap menjaga perilaku dan etika ketika berada di kawasan telaga.

Perkembangan Sebagai Destinasi Wisata

BACA JUGA:Menguak Sejarah Benteng Putri Hijau: Jejak Perlawanan dan Legenda di Sumatra Utara!

Seiring berkembangnya pariwisata di Gunungkidul, Telaga Jonge mulai dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi alternatif selain pantai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait