Menyikapi Sejarah Telaga Jonge: Permata Alam di Jantung Gunungkidul!
Menyikapi Sejarah Telaga Jonge: Permata Alam di Jantung Gunungkidul!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Telaga Jonge, sebuah danau kecil yang terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.
Meskipun tidak sepopuler destinasi pantai di kawasan Gunungkidul, telaga ini memiliki nilai historis dan kearifan lokal yang membuatnya layak untuk dikenang dan dilestarikan.
Asal Usul Nama “Jonge”
Nama “Jonge” dipercaya berasal dari bahasa Jawa kuno yang merujuk pada sesuatu yang muda, segar, dan baru.
BACA JUGA:Uhang Pandak. Sosok Legendaris yang Jadi Bagian dari Budaya Lokal Masyarakat Jambi di Gunung Kerinci
Namun, ada juga yang meyakini bahwa nama tersebut diambil dari kisah seorang tokoh lokal bernama Ki Jonge, yang konon memiliki hubungan erat dengan proses terbentuknya telaga ini.
Dalam beberapa cerita rakyat yang berkembang di masyarakat sekitar, Ki Jonge merupakan seorang petapa yang menetap di wilayah tersebut dan diyakini memiliki kekuatan spiritual.
Konon, telaga ini muncul dari bekas tempat meditasi Ki Jonge, yang kemudian memancarkan sumber mata air jernih yang tak pernah kering hingga kini.
Masyarakat sekitar percaya bahwa air dari telaga ini memiliki unsur kesucian dan sering digunakan dalam upacara adat.
BACA JUGA:Bongkahan Terbesar Emas Dunia yang Pernah Tercatat Dalam Sejarah Dunia. Ada di Indonesia?
Latar Geologis dan Proses Terbentuknya
Gunungkidul dikenal sebagai daerah karst atau kapur yang umumnya kering, tetapi di balik itu, kawasan ini menyimpan banyak sumber mata air bawah tanah.
Telaga Jonge adalah salah satu fenomena unik karena keberadaannya di tengah lingkungan yang minim air permukaan.
Telaga ini terbentuk secara alami dari cekungan tanah yang menampung air hujan serta air resapan dari gua-gua kapur di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
