Sejarah Sumur Tirtayasa: Warisan Air dari Kejayaan Kesultanan Banten!
Sejarah Sumur Tirtayasa: Warisan Air dari Kejayaan Kesultanan Banten!-net:foto-
Diameter sumur cukup besar, memungkinkan penampungan air dalam jumlah besar, sementara kedalamannya dibuat sedemikian rupa agar tetap dapat menyentuh sumber mata air bawah tanah, meski musim kemarau melanda.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Dwi Warna: Simbol Warisan Kolonial dan Nasionalisme!
Menariknya, sumur ini memiliki saluran air yang terhubung dengan jaringan irigasi tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pengelolaan air pada masa Sultan Ageng Tirtayasa sudah cukup maju dan terorganisir.
Nilai Strategis dan Sosial
Keberadaan Sumur Tirtayasa tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga dan pertanian, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam konteks pertahanan.
Air adalah sumber kehidupan dan kekuatan. Dalam konteks kerajaan, keberadaan sumber air bersih yang stabil dapat menjadi salah satu indikator kestabilan politik dan ekonomi.
Lebih dari itu, sumur ini juga menjadi simbol kesejahteraan rakyat pada masa pemerintahan Sultan Ageng.
Dalam banyak catatan sejarah, Sultan dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memperhatikan kebutuhan dasar mereka, termasuk akses terhadap air bersih.
Peran Sultan Ageng Tirtayasa
BACA JUGA:Menantang Lautan Tak Dikenal Dari Columbus hingga Magellan, Inilah Era Penemuan Gila
Sultan Ageng Tirtayasa adalah sosok reformis dan visioner. Ia memodernisasi pelabuhan, membangun sistem kanal, memperkuat armada laut, dan mengembangkan pertanian.
Dalam konteks infrastruktur air, pembangunan sumur dan jaringan irigasi menjadi bagian dari rencana besar untuk menjadikan Banten sebagai kerajaan yang mandiri dan kuat, tidak tergantung pada kekuatan asing.
Sumur Tirtayasa adalah salah satu warisan dari visi tersebut—simbol bahwa pembangunan fisik dan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Jejak Spiritual dan Budaya
Di luar fungsi praktisnya, Sumur Tirtayasa juga mengandung nilai spiritual bagi sebagian masyarakat lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
