Menelusuri Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong: Jejak Laksamana Cheng Ho yang Memukau di Semarang!
Menelusuri Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong: Jejak Laksamana Cheng Ho yang Memukau di Semarang!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Di sudut barat Kota Semarang, berdiri megah sebuah bangunan yang tak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga saksi bisu perjalanan lintas budaya antara Tiongkok dan Nusantara.
Kelenteng Sam Poo Kong, atau yang sering disebut Gedung Batu oleh masyarakat setempat, bukan hanya tempat ibadah bagi umat Konghucu, Tao, dan Buddha, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang menakjubkan.
Keindahan arsitekturnya memikat siapa pun yang berkunjung, namun di balik bangunan indah itu, terpatri kisah masa lalu yang memukau.
Jejak Laksamana Cheng Ho
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Simbol Iman dan Arsitektur Megah di Jantung Jakarta!
Kelenteng Sam Poo Kong erat kaitannya dengan tokoh sejarah asal Tiongkok, Laksamana Cheng Ho, atau yang dikenal dengan nama San Bao (Sam Poo dalam dialek Hokkian).
Ia adalah seorang pelaut dan penjelajah Muslim dari Dinasti Ming yang memimpin pelayaran besar ke berbagai wilayah Asia, termasuk Nusantara, pada awal abad ke-15.
Dalam salah satu pelayarannya, Cheng Ho singgah di pantai utara Jawa, tepatnya di Semarang.
Menurut cerita yang beredar secara turun-temurun, kapal Cheng Ho terpaksa berlabuh di daerah tersebut karena ada beberapa anak buahnya yang jatuh sakit.
BACA JUGA:Menguak Museum Mandala Wangsit Siliwangi: Menyusuri Jejak Sejarah TNI di Tanah Pasundan!
Selama menetap sementara waktu, Cheng Ho dan rombongannya menjalin hubungan baik dengan masyarakat lokal.
Ia bahkan membangun sebuah gua batu sebagai tempat peristirahatan dan ibadah. Gua inilah yang menjadi cikal bakal Kelenteng Sam Poo Kong.
Dari Gua Batu Menjadi Kelenteng Megah
Setelah Cheng Ho melanjutkan pelayarannya, masyarakat sekitar masih menjaga gua tersebut. Lambat laun, gua itu dikenal sebagai tempat yang keramat dan dijadikan lokasi sembahyang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
