Perang Usai, Konflik Dimula inilah Perjanjian Versailles yang Mengundang Bencana
--
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Hubungan Kuda dan Manusia Dalam Kehidupan Bangsa Viking
Ketika rakyat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan yang lemah, sosok seperti Adolf Hitler bangkit menawarkan harapan palsu.
Retorika anti-Versailles menjadi alat propaganda efektif yang membakar semangat nasionalisme dan balas dendam.
Jerman pun kembali mempersenjatai diri secara diam-diam.
Meski Amerika Serikat turut berperan dalam penyusunan perjanjian, Kongres AS menolak meratifikasi Perjanjian Versailles dan memilih untuk tidak bergabung dalam Liga Bangsa-Bangsa.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Danau Lut: Dari Danau Purba hingga Gurun Terpanas di Dunia!
Ketidakhadiran Amerika melemahkan efektivitas organisasi tersebut sebagai penjaga perdamaian dunia.
Di saat bersamaan, negara-negara pemenang perang justru memeras Jerman secara ekonomi tanpa memperhatikan dampak jangka panjangnya.
Negara-negara yang terbentuk dari pecahan Kekaisaran Austro-Hungaria dan Ottoman pun ikut terkena dampak.
Batas-batas baru yang ditarik sering kali mengabaikan faktor etnis dan sejarah, menciptakan gesekan antar kelompok yang bertahan hingga abad ke-21.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Singgalang: Gunung Kembar yang Menyimpan Kisah Alam dan Legenda!
Di Eropa Timur dan Timur Tengah, konflik demi konflik bermunculan sebagai warisan kelam dari kesepakatan yang semula bertujuan untuk membawa kedamaian.
Ironisnya, niat untuk menghentikan perang justru menyiapkan panggung untuk konflik berikutnya.
Perjanjian Versailles menjadi bukti bahwa perdamaian yang dipaksakan tanpa keadilan akan melahirkan dendam yang lebih besar.
Ketimpangan dan ketidakpuasan yang diciptakannya menjadi fondasi rapuh bagi tatanan dunia pasca-perang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
