Menguak Peran Dewi Walangangin dalam Legenda Candi Pari, Warisan Mistis dari Jawa Timur

Dalam sekejap, mereka berubah menjadi batu dan tempat itu pun dikenal dengan nama Candi Pari, yang dipercaya merupakan bentuk fisik dari kutukan tersebut.

Legenda ini bukan hanya sebuah kisah fantastik, tetapi juga sarat pesan moral. Ia mengajarkan tentang pentingnya menjaga komitmen, tidak lupa diri saat diberkahi, serta menjunjung tinggi nilai kerendahan hati.

Kutukan yang menimpa Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan adalah simbol nyata dari akibat buruk kesombongan dan pengingkaran janji.

BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Rengasdengklok: Penculikan Demi Kemerdekaan!

BACA JUGA:Sejarah Monumen Kebulatan Tekad: Simbol Perlawanan Rakyat Ambarawa Menolak Penjajahan Kembali!

Lebih dari sekadar cerita rakyat, kisah ini juga mencerminkan kehidupan masyarakat masa lampau dan bagaimana nilai-nilai budaya diwariskan secara turun-temurun.

Candi Pari, sebagai warisan budaya, tidak hanya berbicara tentang bentuk arsitektur, tetapi juga menyimpan makna filosofis yang dalam.

Keindahan dongeng ini terletak pada kekuatan narasinya yang penuh imajinasi, namun tetap membumi.

a tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, mengajarkan pentingnya tanggung jawab, kesetiaan, dan rasa hormat kepada orang yang berjasa dalam hidup kita.

BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Warisan Geologi dan Budaya di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung!

BACA JUGA:Sejarah Monumen Bambu Runcing: Simbol Perjuangan Rakyat Surabaya Melawan Penjajah!

Lewat cerita Dewi Walangangin, generasi masa kini diajak untuk memahami bahwa legenda bukan hanya masa lalu yang usang, melainkan bagian dari identitas budaya yang kaya dan patut dilestarikan.

Sumber: