Kekaisaran Pegunungan yang Tak Terkalahkan Ini Hebatnya Inca di Era Sebelum Teknologi

BACA JUGA:Raja Terkaya Sepanjang Sejarah Kekayaan Mansa Musa Bikin Dunia Terpana

Hewan tunggangan? Tidak ada. Mereka mengandalkan llama dan alpaka, bukan untuk ditunggangi, tapi untuk membawa beban dan bulunya dijadikan pakaian.

Jiwa gunung membentuk kebudayaan yang bersandar pada ketekunan dan keselarasan dengan alam. 

Ritual-ritual Inca begitu lekat dengan siklus matahari dan musim panen. 

Mereka percaya gunung adalah roh, bukan batu mati. 

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Sindoro: Jejak Alam dan Peradaban di Tengah Jawa!

Maka, ketika membangun Machu Picchu kota suci yang tersembunyi di punggung awan mereka tidak meruntuhkan gunung, melainkan menyatu dengannya.

Kekaisaran Inca runtuh oleh tipu daya. 

Bukan oleh senjata atau kekuatan yang lebih unggul. 

Ketika Francisco Pizarro dan pasukannya menawan Atahualpa, sang penguasa terakhir, itu bukan akhir dari semangat Inca. 

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Danau Kaco: Permata Biru dari Kerinci!

Mereka mundur ke Vilcabamba, melanjutkan perlawanan diam-diam. Tapi warisan sesungguhnya tak bisa dihancurkan. 

Jalan-jalan batu itu tetap adaTerasering-tegak berdiri. 

Dan Machu Picchu, simbol kejayaan dan misteri, kini menyambut dunia sebagai saksi bahwa kekuatan sejati lahir dari keharmonisan, bukan dominasi.

Inca mengajarkan kita kemajuan bukan selalu berarti mesin dan logam. 

Sumber: