Kekaisaran Pegunungan yang Tak Terkalahkan Ini Hebatnya Inca di Era Sebelum Teknologi
--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Bismo: Jejak Mistis dan Pesona Alam Dieng!
Kehebatan mereka bukan hanya membangun jalan, tapi membuatnya tetap berfungsi.
Dengan sistem drainase canggih, pondasi batu yang ditata tanpa semen, dan pemeliharaan rutin oleh komunitas lokal, jalan-jalan ini tak sekadar simbol kekuasaan, melainkan bukti kecerdikan teknik sipil yang jauh melampaui zamannya.
Inca tidak memiliki pasar seperti di kota-kota perdagangan zaman dahulu.
Mereka tidak memakai uang.
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Gunung Telomoyo: Gunung Tidur yang Penuh Cerita!
Lalu bagaimana ekonomi berputar? Jawabannya adalah sistem redistribusi yang sentralistik setiap hasil panen dicatat menggunakan quipu tali-tali simpul misterius yang menyimpan data seperti kalkulator primitif dan dibagikan sesuai kebutuhan tiap komunitas.
Negara memegang kendali penuh atas tanah, produksi, dan distribusi. Ini bukan komunisme. Ini adalah peradaban agraris yang percaya pada kerja sama, bukan kompetisi.
Tulisan mereka? Tidak ada seperti yang kita kenal.
Tapi jangan remehkan simpul-simpul quipu.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Muria: Jejak Peradaban dan Spiritualitas di Ujung Utara Jawa Tengah!
Kini, para peneliti menganggap itu adalah sistem informasi paling canggih yang lahir dari masyarakat buta huruf secara teknis, namun genius secara praktis.
Peradaban Inca tidak akan pernah lahir di dataran rendah.
Mereka adalah anak gunung Hidup di ketinggian 3.000 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut menuntut ketangguhan fisik dan mental.
Tanah yang sulit digarap? Mereka ciptakan terasering. Air sulit ditemukan? Mereka bangun kanal-kanal air dari mata air pegunungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
