Pemkot PGA

Dulu Raja Penakluk, Kini Dikenang Sebagai Pemimpin Damai Inilah Transformasi Ashoka

Dulu Raja Penakluk, Kini Dikenang Sebagai Pemimpin Damai Inilah Transformasi Ashoka

--

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Bismo: Jejak Mistis dan Pesona Alam Dieng!

Ia menuliskan kegelisahan hatinya dalam Prasasti Batu ke-13, bagian dari edik-edik yang tersebar di seantero India: “Jika penaklukan dengan pedang menimbulkan kesedihan, maka penaklukan dengan Dharma adalah kemenangan sejati.”

Dan sejak saat itu, Ashoka berhenti berperang.

Dari istananya di Pataliputra, Ashoka memulai perjalanan baru menyebarkan ajaran Buddha dan nilai-nilai damai

Ia tidak mewajibkan rakyatnya memeluk agama Buddha, tapi ia menekankan moral universal tidak membunuh, tidak berbohong, tidak serakah, dan kasih sayang terhadap semua makhluk.

BACA JUGA: Menelusuri Tugu Pamandengan: Simbol Kosmologi Jawa dan Jejak Sejarah Kota Surakarta!

Ashoka memerintahkan pembangunan rumah sakit untuk manusia dan hewan hal yang luar biasa pada zamannya. 

Ia mengirim misi diplomatik ke Yunani, Sri Lanka, Asia Tengah, bahkan sejauh Mesir, untuk menyebarkan nilai-nilai dharma. 

Ia memerintahkan pembangunan ribuan stupa dan pilar batu, salah satunya yang kini menjadi simbol nasional India Singa Ashoka.

Bayangkan, seorang kaisar yang mengubah seluruh arah kebijakan negara dari ekspansi ke introspeksi Dari dominasi ke transformasi spiritual, Dari penaklukan wilayah ke penaklukan batin.

BACA JUGA:Menguak Sejarah Tugu Khatulistiwa: Penanda Garis Imajiner yang Mendunia!

Ashoka meninggal sekitar tahun 232 SM. 

Dan seperti banyak raja besar lainnya, warisannya perlahan terkubur waktu. 

Kekaisaran Maurya pun runtuh dalam beberapa dekade setelahnya, Tapi nama Ashoka tetap abadi. 

Tidak karena wilayah yang ditaklukkannya, tapi karena keberaniannya meninggalkan kekerasan dan memilih jalan damai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait