Dulu Raja Penakluk, Kini Dikenang Sebagai Pemimpin Damai Inilah Transformasi Ashoka
--
PAGARALAMPOS.COM - Ashoka bukanlah raja biasa, Ia adalah cermin dari transformasi paling dramatis dalam sejarah kekuasaan dari besi dan darah, menuju damai dan dharma.
Saat nama Ashoka disebut di India, bukan hanya gambaran seorang kaisar yang terukir di pilar batu yang muncul, melainkan juga seorang penguasa yang memilih berhenti menaklukkan dunia demi menaklukkan dirinya sendiri.
Kita mundur ke abad ke-3 sebelum Masehi Kekaisaran Maurya, di bawah kendali Raja Bindusara, ayah Ashoka, adalah kekuatan yang sedang menggurita.
Namun ekspansi itu menemukan titik klimaksnya justru setelah Ashoka naik tahta dengan cara yang tidak lembut.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Muria: Jejak Peradaban dan Spiritualitas di Ujung Utara Jawa Tengah!
Konon, untuk menjadi kaisar, Ashoka harus mengalahkan saudara-saudaranya sendiri Politik istana tidak mengenal kasih.
Tapi semua berubah setelah Perang Kalinga.
Kalinga adalah kerajaan kecil yang keras kepala.
Letaknya di wilayah Odisha saat ini ,Meski tak sebanding secara militer, rakyat Kalinga memilih bertahan.
BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Gunung Telomoyo: Gunung Tidur yang Penuh Cerita!
Hasilnya? Pembantaian.
Sejarawan memperkirakan lebih dari 100 ribu jiwa melayang.
Jumlah yang tidak sekadar statistik bagi Ashoka, Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri tubuh-tubuh tak bernyawa bergelimpangan di tanah yang kini ia klaim sebagai miliknya.
Ironisnya, kemenangan itu justru menjadi kekalahan moral bagi Ashoka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
