Cut Nyak Dhien Perempuan Besi yang Melawan dengan Air Mata dan Senjata
--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Macam: Ikon Seni Kontemporer Indonesia!
Di pengasingan, ia tetap dihormati oleh masyarakat setempat sebagai tokoh yang luar biasa. Ia wafat pada tahun 1908 dalam usia sekitar 60 tahun, dan dimakamkan di Sumedang tanpa pernah kembali ke Aceh.
Cut Nyak Dhien bukan sekadar pahlawan perempuan.
Ia adalah gambaran nyata kekuatan cinta kepada bangsa dan keyakinan pada keadilan, Namanya kini diabadikan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, dikenang dalam buku sejarah, film, bahkan nama jalan di berbagai kota.
Ia adalah “Perempuan Besi dari Meulaboh”, yang tak hanya melawan dengan senjata, tapi juga dengan hati yang tidak pernah menyerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
