Menelusuri Kisah Sejarah Istana Mini Banda Neira: Jejak Kolonial di Tanah Rempah!

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Candi Lumbung: Warisan Arsitektur Buddha Abad ke-8 di Kawasan Prambanan!

Ketika status Banda diturunkan menjadi distrik, istana ini kemudian difungsikan sebagai rumah dinas Controleur atau pemimpin distrik. 

Pada tahun 1927, bangunan ini mengalami perbaikan dan penguatan oleh Burgerlijke Openbare Werken (Jawatan Pekerjaan Umum) dengan anggaran sebesar 19.800 gulden.

Pemugaran ini bertujuan untuk menjadikan Istana Mini sebagai museum tinggalan VOC. 

Kebudayaan Kemendikbudristek

BACA JUGA:Tari Saureka-Reka: Warisan Budaya Maluku yang Menggambarkan Semangat Kebersamaan dan Ketangkasan!

Rencana Revitalisasi sebagai Istana Kepresidenan

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mempertahankan keaslian dan sisi historis Kepulauan Banda. 

Revitalisasi ini juga mencakup pengembangan destinasi wisata di Kepulauan Banda, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal dan pelibatan tokoh serta masyarakat adat setempat.

Langkah ini diharapkan dapat menjadikan Banda sebagai lokomotif pariwisata Maluku. 

Serah Terima Pengelolaan Cagar Budaya

BACA JUGA:Diplomasi Maritim Tiongkok Abad ke-15 Kisah Spektakuler Cheng Ho yang Terlupakan

Pada 23 Juli 2024, dilakukan serah terima pengelolaan objek Cagar Budaya Kompleks Istana Mini dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Provinsi Maluku.

Prosesi ini menandai penyerahan tanggung jawab pengelolaan cagar budaya kepada pemerintah daerah setelah upaya rehabilitasi yang telah dilakukan. 

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya pelestarian, Istana Mini Banda Neira masih menghadapi tantangan dalam hal pengawasan dan pemeliharaan.

Sumber: