Tan Malaka Pahlawan Besar yang Hilang Tanpa Jejak

Hal ini membuatnya kerap tersisih, bahkan dicurigai. 

BACA JUGA:Sejarah Tari Tide-Tide: Simbol Kebersamaan dan Warisan Budaya Maluku Utara!

Ia memilih jalan sunyi, berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain dari Filipina, Birma.

Hong Kong, hingga Rusia menyebarkan ide-idenya dan terus melawan imperialisme.

Melalui karya monumentalnya Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika), Tan Malaka berupaya membangun fondasi berpikir ilmiah dan rasional bagi rakyat Indonesia. 

Buku ini bukan hanya hasil olah pikir intelektual, tetapi juga refleksi dari pergulatannya yang panjang dengan kenyataan sosial dan politik di berbagai penjuru dunia.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Cakalele: Simbol Kepahlawanan dan Identitas Budaya Maluku!

Ironisnya, perjuangan Tan Malaka tak berakhir dengan pengakuan, melainkan dengan peluru. 

Pada Februari 1949, dalam situasi revolusi yang penuh intrik dan ketegangan, ia dieksekusi oleh pasukan militer Indonesia sendiri di Kediri, Jawa Timur. 

Tanpa pengadilan, tanpa kejelasan, dan hingga kini tanpa makam yang pasti.

Selama bertahun-tahun, namanya nyaris tenggelam. 

BACA JUGA:Detik-Detik Runtuhnya Tembok Berlin Ketika Sejarah Berubah Selamanya

Ia tak disebut dalam buku pelajaran, tak diperingati dalam upacara kenegaraan. 

Namun sejarah tak bisa diam selamanya. 

Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional ditahun 1963

Sumber: